Menteri UMKM Dorong Disabilitas Berdaya Usaha, Akses Pembiayaan dan Digitalisasi Diperluas
RMBANTEN.COM - Jakarta, UMKM - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menegaskan komitmen mempercepat pemberdayaan penyandang disabilitas melalui penguatan akses pembiayaan, pelatihan wirausaha, hingga pendampingan digital.
Menteri UMKM Maman Abdurrahman meminta para penyandang disabilitas untuk lebih berani menapaki dunia usaha dengan dukungan penuh pemerintah.
Langkah ini disampaikan Maman dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025 di Jakarta, Senin (8/12).
Ia menegaskan bahwa inklusi ekonomi bukan sekadar program, melainkan mandat nasional untuk membuka kesempatan yang setara bagi semua warga negara.
“Semangat inklusivitas akan terus kita dorong untuk membangun kesetaraan dan menghilangkan sekat-sekat di antara kita semua,” tegas Maman.
Data BPS Ungkap Tantangan UMKM Disabilitas
Badan Pusat Statistik mencatat ada sekitar 16 juta penyandang disabilitas di Indonesia. Dari jumlah itu, 1,4 juta telah menjalankan usaha mandiri, namun tantangan struktural masih menghambat kemajuan mereka.
- 24% belum memiliki rekening bank
- Hanya 1% yang memanfaatkan internet untuk usaha
- 0,02% memiliki tenaga kerja
Angka tersebut menjadi dasar perlunya percepatan kebijakan pemberdayaan ekonomi yang lebih aksesibel bagi penyandang disabilitas dan keluarganya.

Akses Modal Dibuka, Pelatihan Diperluas
Menteri Maman menyebut pemerintah tengah memperkuat kolaborasi dengan BUMN, sektor swasta dan lembaga pembiayaan untuk memastikan penyandang disabilitas tidak hanya berdaya konsumsi, tetapi produktif secara ekonomi.
Program yang didorong meliputi:
• Kewirausahaan inklusif berbasis keluarga
• Akses pembiayaan dan pendampingan legalitas usaha
• Pelatihan dan inkubasi UMKM disabilitas
• Digitalisasi, termasuk pemasaran dan manajemen media sosial
• Pembukaan jalur rantai pasok bagi pelaku usaha disabilitas
“Kita akan melihat sektor-sektor yang berpeluang ditekuni penyandang disabilitas seperti afiliator, marketing, dan manajemen media sosial yang memiliki potensi pemasukan besar,” ujar Maman.
Mampu Mandiri, Kurangi Kesenjangan
Maman menegaskan bahwa wirausaha adalah jalur strategis mendorong kemandirian ekonomi penyandang disabilitas. Pemerintah berkomitmen memastikan dukungan terukur, mulai dari akses permodalan hingga pendampingan usaha.
“Pemberdayaan ekonomi bagi penyandang disabilitas bukan sekadar program, melainkan urgensi nasional. Yang terpenting adalah semangat,” tutupnya.![]()
Warta Banten 4 hari yang lalu
Warta Banten | 6 hari yang lalu
Hukum | 6 hari yang lalu
Hukum | 4 hari yang lalu
Pendidikan | 6 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
Pulitik Jero | 4 hari yang lalu
Warta Banten | 4 hari yang lalu
Nagara | 4 hari yang lalu
Pendidikan | 3 hari yang lalu