Banten

Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Keamanan

Nasional

Olahraga

Dunia

Opini

Galeri

Gaya Hidup

Budaya

Pendidikan

Kesehatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Hijrah Kekinian Bukan Lagi Kepindahan Fisik, Tapi Pemikiran, Sikap, dan Tindakan

Laporan: Tim Redaksi
Senin, 15 Juli 2024 | 13:21 WIB
Wapres KH Ma'ruf Amin. [Foto: Humas Wapres]
Wapres KH Ma'ruf Amin. [Foto: Humas Wapres]

RMBANTEN.COM - Kota Serang - Hijrah maknawiyah, dalam arti perilaku yaitu menghijrahkan cara berfikir, bersikap dan bertindak. Hijrah kepada apa yang dituntunkan oleh Allah.


Demikian disampaikan Wakil Presiden Indonesia KH Ma'ruf Amin pada acara Gebyar Muharram 1446 H dan Penandatanganan Prasasti Kresek Kampung Santri  di Aula Syekh Astari Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Minggu (14/7)).


Dikatakan Wapres, peringatan Tahun Baru Islam atau 1 Muharram menandai peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah. Ketika itu, utusan Allah tersebut berpindah ke tempat yang lebih baik bagi kelancaran syiar agama Islam.


Seiring perkembangan zaman, semangat hijrah menuju yang lebih baik, bukan melulu soal pindah secara fisik, melainkan juga soal pemikiran dan tindakan.
"Hijrah dalam arti lain perilaku. Menghijrahkan cara berfikir, bersikap dan bertindak. Hijrah kepada apa yang dituntunkan oleh Allah," ujarnya.


Menurut Kiai Ma'ruf Amin, termasuk ke dalam hijrah perilaku atau pemikiran ini adalah bagaimana kita mengupayakan agar kita semakin dekat dengan Allah.


Salah satunya adalah dengan meminta dan berusaha agar petunjuk/hidayah yang telah Allah sediakan dapat kita terima dan pahami secara utuh.


"Yang dimaksud di sini, sebagai penerimaan. Supaya kita menerima. Nah, hidayah itu harus diminta, kemudian kita juga berusaha (menerima)," ujarnya.


"Ingin atau tidaknya seseorang untuk berusaha agar mampu memahami hidayah dari Allah merupakan pilihan orang itu sendiri," ujarnya.


Kiai Mar'uf menekankan bahwa Allah akan memberikan jalan yang lurus bagi hamba-Nya yang meminta dan mengusahakannya.


"Dalam hadis qudsi Allah berfirman, barang siapa yang datang kepada Saya satu jengkal, Saya [mendatanginya] satu hasta. Siapa yang datang kepada Saya jalan kaki, Saya lari," kutip Kiai Ma'ruf.


Untuk itu, Wapres mengajak agar setiap individu berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan, dengan terus melakukan perbaikan.


"Buat kita yang penting ada tahwil [pengalihan/perpindahan], besok harus lebih baik dari hari ini," tuturnya.


Dalam kesempatan yang sama,Kiai Ma'ruf juga menandatangani prasasti penetapan Kresek sebagai Kampung Santri.


Sembari mengenang masa kecilnya, Wapres bangga tanah kelahirannya ini kini semakin maju dan telah memiliki begitu banyak pesantren.


Beberapa pesantren yang terdapat di Kecamatan Kresek yaitu Pesantren Al Falah, Pesantren Manba’ul Hikmah, Pesantren Al Hikmah, Pesantren Al Syarif, Pesantren Nasy’atul Falah, Pesantren Nahdlatul Ulum, Pesantren Al Amin. Pesantren-pesantren tersebut memiliki ratusan hingga ribuan santri.


Khusus terkait penetapan ini, Wapres berpesan agar penetapan Kresek menjadi Kampung Santri oleh seorang wakil presiden menjadi motivasi, agar pesantren-pesantren di Kresek berkontribusi bukan hanya di level kabupaten atau provinsi, tapi juga nasional.


"Saya kira, pernyataan ini harus, dari Kresek untuk Banten, dan untuk Indonesia," demikian tutup Wapres KH Ma'ruf Amin melansir laman wapresri.go.id.rajamedia

Komentar: