Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Gempur Stunting! Pemkab Tangerang Genjot Gerakan Ibu Hamil Sehat

Laporan: Iyan Sopian
Sabtu, 28 Juni 2025 | 05:10 WIB
Bupati Tangerang, H. Moch. Maesyal Rasyid menggalakan erakan Ibu Hamil Sehat dan Penanganan Balita Bermasalah Gizi - Foto: Prokopim Tangerang -
Bupati Tangerang, H. Moch. Maesyal Rasyid menggalakan erakan Ibu Hamil Sehat dan Penanganan Balita Bermasalah Gizi - Foto: Prokopim Tangerang -

RMBANTEN.COM - Tangerang, Stunting — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang terus menunjukkan keseriusan dalam membangun generasi sehat dan berkualitas. 
 

Melalui berbagai program kesehatan berbasis masyarakat, Pemkab Tangerang menargetkan penurunan angka stunting dan peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak secara menyeluruh.
 

Salah satu langkah konkret yang kembali digalakkan adalah Gerakan Ibu Hamil Sehat dan Penanganan Balita Bermasalah Gizi, sebagai kelanjutan dari program Gerebek Posyandu yang digelar pada Mei 2025 lalu.
 

Bupati: 1.000 Hari Pertama Menentukan Masa Depan Anak
 

Bupati Tangerang, H. Moch. Maesyal Rasyid, menegaskan bahwa kesehatan ibu dan anak adalah pilar utama dalam pembangunan sumber daya manusia. Dalam kegiatan Gerakan Ibu Hamil Sehat di Aula Kecamatan Gunung Kaler, Kamis (26/6/2025), ia menekankan pentingnya masa 1.000 hari pertama kehidupan.
 

“Perlu kita sadari bersama bahwa 1.000 hari pertama kehidupan merupakan masa emas yang menentukan masa depan anak,” tegasnya.

 

Bupati juga mengungkapkan bahwa melalui Gerakan Menimbang Balita Setiap Bulan, Pemkab Tangerang terus memantau tumbuh kembang anak secara rutin. Hasilnya, angka stunting berhasil ditekan dari 7,7% pada 2024 menjadi 7,3% di tahun 2025.
 

Gerebek Posyandu Sukses, Bukti Nyata Sinergi Lintas Sektor
 

Gerebek Posyandu yang digelar dua tahun berturut-turut terbukti efektif. Menurut Bupati Maesyal, keberhasilan ini tak lepas dari kerja sama semua pihak: TPPS, OPD, TP PKK, hingga masyarakat.
 

“Sinergi lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat sangat berperan dalam penanganan stunting,” katanya.
 

Ia mengajak seluruh elemen masyarakat dan aparatur pemerintahan untuk terus bergerak bersama membangun generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi.
 

Dinkes: Gerakan Ibu Hamil Sehat adalah Langkah Preventif
 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Ahmad Muchlis, menjelaskan Gerakan Ibu Hamil Sehat merupakan upaya promotif dan preventif sejak awal kehamilan.
 

“Kegiatan ini mencakup pemeriksaan kehamilan minimal 6 kali, pemberian tablet tambah darah, edukasi gizi, hingga dukungan lingkungan yang memadai,” jelasnya.
 

Pada pelaksanaan Gerebek Posyandu Mei 2025, tercatat 207.791 balita telah ditimbang dan diukur di 2.352 Posyandu. Hasilnya, ditemukan 15.175 balita (7,3%) mengalami stunting. Sementara dari 27.202 ibu hamil yang diperiksa, ditemukan 2,35% mengalami anemia dan 10,28% menderita KEK (Kekurangan Energi Kronis).
 

Berbagai intervensi langsung dilakukan, seperti kelas ibu hamil, pemberian makanan tambahan, dan pemeriksaan balita oleh dokter. Dinkes juga bekerja sama dengan Dinas Perikanan untuk menyediakan makanan berbahan dasar ikan.
 

Gebrak Tegas: Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci
 

Seluruh program ini diperkuat oleh Tim Gebrak Tegas (Gerakan Bersama Atasi Kemiskinan Ekstrem dan Cegah Stunting) yang melibatkan kepala OPD sebagai liaison officer (LO) di setiap kecamatan.
 

Camat Gunung Kaler: Antusiasme Masyarakat Tinggi
 

Camat Gunung Kaler, Kurnia, mengatakan partisipasi masyarakat dalam kegiatan kesehatan sangat menggembirakan.
 

“Alhamdulillah masyarakat mulai menyadari pentingnya menjaga kesehatan sejak dini. Ini berdampak langsung terhadap penurunan angka stunting,” ungkapnya.
 

Kurnia juga menyampaikan apresiasi atas peran aktif TPPS dan berbagai pihak pendukung. Ia berharap program ini terus berlanjut demi peningkatan kualitas hidup masyarakat.rajamedia

Komentar: