Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

800 Anak Masih Stunting, Tangsel-Baznas Genjot Bantuan Sembako & Dana Stimulan

Laporan: Firman
Selasa, 25 November 2025 | 18:09 WIB
Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan membagikan paket sembako dan bantuan dana stimulan dalam kegiatan yang digelar di Kecamatan Ciputat, Selasa (25/11/2025).
Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan membagikan paket sembako dan bantuan dana stimulan dalam kegiatan yang digelar di Kecamatan Ciputat, Selasa (25/11/2025).

RMBANTEN.COM - Tangerang Selatan, Stunting — Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) kembali menggeber program percepatan penanganan stunting. 
 

Sebanyak 280 keluarga yang memiliki anak terindikasi stunting menerima paket sembako dan bantuan dana stimulan dalam kegiatan yang digelar di Kecamatan Ciputat, Selasa (25/11/2025).
 

Kegiatan ini berlangsung dalam dua agenda sekaligus: Pemberian Bantuan Sembako dari Provinsi Banten dan Kunjungan Rumah Sasaran Program Orang Tua Asuh Atasi Stunting (Genting) di Aula Kelurahan Serua Indah.
 

Upaya Percepatan Penurunan Stunting
 

Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, menegaskan bahwa bantuan ini merupakan langkah nyata Pemkot Tangsel bersama Baznas untuk menurunkan angka stunting.
 

“Ini percepatan Pemkot Tangsel dalam memulihkan atau mengurangi angka stunting. Program ini kita lakukan berkolaborasi, sejalan dengan program pusat, yaitu Genting,” kata Pilar.
 

Bantuan yang diberikan berupa paket sembako dan stimulan dana sekitar Rp 400 ribu per keluarga.
 

280 Keluarga Ditargetkan, Jumlah Penerima Akan Diperluas
 

Pilar mengatakan, tahun ini bantuan diberikan kepada 280 keluarga terdata. Namun Pemkot menargetkan perluasan penerima ke depan.
 

“Insya Allah ke depan kita tingkatkan jumlah penerimanya, supaya semua bisa mendapatkan manfaat,” ujarnya.
 

Ia menekankan bahwa penanganan stunting tidak hanya menjadi tugas pemerintah daerah, tetapi juga memerlukan dukungan penuh dari RT/RW, kader posyandu, puskesmas, hingga tokoh masyarakat.
 

“Harapannya masyarakat Tangerang Selatan sehat, anak-anaknya cerdas, kuat, dan angka stunting terus menurun,” kata Pilar.
 

Data 2025: 800 Anak Masih Stunting, 67 Kasus Baru
 

Kepala DP3AP2KB Kota Tangsel, Cahyadi, menyampaikan bahwa upaya penanganan stunting harus berbasis data kesehatan dan dilakukan secara terukur.
 

Ia mengungkapkan, sepanjang 2025 terdapat 800 anak yang tercatat mengalami stunting, ditambah 67 kasus baru hingga pertengahan tahun.
 

“Memang belum semua bisa kita intervensi sekaligus. Skala prioritas sudah ditentukan bersama Dinas Kesehatan,” ujarnya.
 

Cahyadi berharap bantuan sembako dan dana stimulan dapat digunakan untuk memperbaiki pola makan dan pola asuh, mengingat penyebab stunting tidak hanya soal gizi, tetapi juga sanitasi dan lingkungan.
 

Faktor Penyebab Beragam, Intervensi Harus Menyeluruh
 

Cahyadi menyebut penyebab stunting di Tangsel bervariasi, mulai dari kurang gizi, pola asuh yang tidak tepat, hingga kondisi lingkungan.
 

“Karena itu, bantuan ini harus digunakan sebaik mungkin. Penanganan tidak bisa hanya dari satu sisi,” katanya.rajamedia

Komentar: