Bunda PAUD Gaspol: Banten Harus Jadi Provinsi Ramah Anak, Bukan Sekadar Slogan!
RMBANTEN.COM - Lebak - Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Provinsi Banten Tinawati Andra Soni mengajak seluruh elemen masyarakat menjadikan Banten sebagai ruang ramah anak dan keluarga. Upaya tersebut dinilai krusial untuk memperkuat pendidikan karakter anak sejak usia dini sebagai fondasi masa depan generasi Banten.
Ajakan itu disampaikan Tinawati saat mengunjungi TK Negeri Pembina Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Kamis (18/12/2025).
“Mari kita jadikan Provinsi Banten ruang ramah anak dan keluarga. Bagaimana kita membersamai anak-anak kita, terutama keterlibatan ayah dalam pendidikan karakter anak,” tegas Tinawati.
Membersamai Proses Belajar Anak Usia Dini
Dalam kunjungan tersebut, Tinawati bersama Bunda PAUD Kabupaten Lebak Belia Hasbi Jayabaya turut membersamai kegiatan belajar 38 siswa TK Negeri Pembina Rangkasbitung yang terbagi dalam dua kelas.
Ia mengajak para orang tua, pendidik, dan pemangku kepentingan lainnya untuk menghadirkan ruang-ruang ramah anak, baik di sekolah, rumah, maupun lingkungan sekitar.
Karakter Dimulai dari Kebiasaan Sehari-hari
Tinawati menekankan bahwa pendidikan karakter tidak hanya diajarkan melalui teori, tetapi juga melalui kebiasaan sederhana yang diterapkan sejak dini. Salah satunya melalui sanitasi lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat.
“Keberhasilan pendidikan karakter dimulai dari hal-hal kecil, seperti toilet training, mencuci tangan, dan pembiasaan perilaku baik lainnya sejak usia dini,” ujarnya.
Deep Learning PAUD: Anak Diajak Menanam Sayur
Pada kesempatan yang sama, Bunda PAUD Kabupaten Lebak Belia Hasbi Jayabaya memaparkan penerapan pendekatan deep learning dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini.
Melalui program menanam, anak-anak dilibatkan langsung dalam proses menyiapkan media tanam, menanam bibit, merawat, hingga memanen dan mengolah hasilnya. Program ini tidak hanya melatih motorik, tetapi juga mendorong pola makan sehat.
“Program ini berangkat dari kebiasaan bekal anak yang minim sayuran. Banyak yang membawa makanan olahan seperti sosis,” ungkap Belia.
“Alhamdulillah, karena anak-anak ikut menanam, mereka jadi mau makan sayur. Proses dari mengolah tanah hingga memilih olahan membuat mereka lebih antusias,” tambahnya.
Apresiasi BPMP Kemendikdasmen
Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Kemendikdasmen Aria Ahmad Mangunwibawa mengapresiasi komitmen Bunda PAUD Provinsi Banten dan Kabupaten Lebak dalam memastikan layanan PAUD yang bermutu dan inklusif.
“Agenda Bunda PAUD Provinsi Banten menunjukkan komitmen kuat dalam memberikan perhatian kepada seluruh anak usia dini. Semoga menjadi pijakan untuk konsistensi program pada 2026,” ujarnya.
Aria juga menegaskan komitmen BPMP untuk terus membersamai peningkatan kualitas PAUD, khususnya dalam mewujudkan wajib belajar 1 tahun pra-sekolah sebagai bagian dari agenda 13 tahun wajib belajar.
“Anak usia 5–6 tahun sebelum masuk SD harus melalui PAUD. Ini menjadi pekerjaan rumah bersama, termasuk bagaimana mengajak orang tua agar memastikan anak mengikuti PAUD sejak awal,” katanya.
Motivasi, PMT, dan Bantuan Nutrisi
Rangkaian kegiatan ditutup dengan pemberian motivasi kepada peserta Pendidikan Nonformal Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) usai mengikuti tes akademik daring.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan penyaluran Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan bantuan nutrisi kepada 156 penerima di Gedung PKK Kabupaten Lebak.
Sumber: bantenprov.go.id![]()
Pulitik Jero | 6 hari yang lalu
Ékobis | 6 hari yang lalu
Kaamanan | 4 hari yang lalu
Pulitik Jero | 4 hari yang lalu
Pulitik Jero | 4 hari yang lalu
Warta Banten | 4 hari yang lalu
Hukum | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 6 hari yang lalu
Ékobis | 1 hari yang lalu
