Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

450 Personel Siaga Antisipasi Cuaca Ekstrem, Andra Soni: Kita Tidak Boleh Lengah!

Laporan: Iyan Sopian
Senin, 24 November 2025 | 22:36 WIB
Gubernur Banten Andra Soni saat Apel Siaga Bencana yang di Lapangan BPBD Provinsi Banten, Banjaragung, Cipocok Jaya Kota Serang, Senin (24/11/2025). - Biro Adpimpro Banten -
Gubernur Banten Andra Soni saat Apel Siaga Bencana yang di Lapangan BPBD Provinsi Banten, Banjaragung, Cipocok Jaya Kota Serang, Senin (24/11/2025). - Biro Adpimpro Banten -

RMBANTEN.COM - Serang, Siaga Bencana - Pemerintah Provinsi Banten mengambil langkah antisipatif dengan menyiagakan 450 personel gabungan untuk menghadapi potensi cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi. 
 

Siaga bencana ini dikukuhkan melalui Apel Siaga Bencana yang dipimpin langsung Gubernur Banten Andra Soni di Lapangan BPBD Provinsi Banten, Banjaragung, Cipocok Jaya Kota Serang, Senin (24/11/2025).
 

Langkah ini merespons prakiraan BMKG tentang potensi hujan dengan intensitas tinggi hingga sangat tinggi di sejumlah wilayah Banten, sekaligus mengikuti instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman banjir dan tanah longsor.
 

Kesiapsiagaan Menjadi Kunci
 

Gubernur Andra Soni menegaskan bahwa kesiapsiagaan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah mutlak diperlukan mengingat bencana dapat terjadi sewaktu-waktu tanpa peringatan.
 

"Kita tidak berharap bencana datang, tetapi kesiapsiagaan harus selalu diutamakan. Kesiapan infrastruktur, sistem peringatan dini, dan kapasitas masyarakat harus terus diperkuat secara berkelanjutan," tegas Andra Soni usai memimpin apel siaga.
 

Peremajaan Peralatan Kebencanaan Jadi Prioritas
 

Tak hanya memeriksa kesiapan personel, Gubernur juga meninjau kelayakan peralatan penanggulangan bencana. Ia menekankan bahwa peremajaan peralatan merupakan kebutuhan mendesak mengingat luasnya wilayah Banten dan riwayat bencana dalam beberapa tahun terakhir.
 

Gubernur langsung menginstruksikan Sekda Banten Deden Apriandhi dan Kalak BPBD Banten Lutfi Mujahidin untuk segera menginventarisasi kondisi peralatan operasional.
 

"Peralatan yang tidak lagi optimal agar segera ditingkatkan kapasitasnya, sehingga pelayanan kebencanaan dapat berjalan maksimal," tegas Gubernur.
 

Pemetaan Ratusan Titik Rawan Bencana
 

Kepala Pelaksana BPBD Banten, Lutfi Mujahidin, memaparkan bahwa 450 personel yang disiagakan merupakan tim gabungan dari TNI, Polri, relawan sosial dan kebencanaan, serta instansi terkait dari tingkat provinsi hingga pusat.
 

Berdasarkan pemetaan risiko, terdapat ratusan titik rawan bencana yang tersebar di Banten. Potensi tanah longsor teridentifikasi dominan di wilayah Banten bagian selatan, sementara potensi banjir mengancam wilayah Tangerang Raya serta beberapa titik di Serang, Lebak, dan Pandeglang.
 

"Seluruh peralatan BPBD telah kami keluarkan untuk dicek kelayakannya demi memastikan operasional siap saat dibutuhkan," kata Lutfi.
 

Imbauan untuk Masyarakat
 

BPBD Banten juga mengimbau masyarakat yang tinggal di zona rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan mandiri, termasuk memahami jalur evakuasi dan mengamankan dokumen-dokumen penting.
 

Masyarakat diharapkan dapat memantau perkembangan informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG dan BPBD Banten, serta segera melaporkan jika menemui tanda-tanda potensi bencana di wilayah masing-masing.
 

Dengan kesiapsiagaan ini, Pemprov Banten berkomitmen untuk meminimalisir dampak yang mungkin timbul akibat cuaca ekstrem dan siap memberikan respons cepat jika terjadi keadaan darurat.
 

Sumber: bantenprov.go.idrajamedia

Komentar: