Menkop: Target 80.000 Kopdes Merah Putih Tercapai, Wujud Sinergi Lintas K/L

RMBANTEN.COM - Jakarta, Kemenkop - Target besar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk membentuk 80.000 unit Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih akhirnya tercapai. Per Senin (16/6/2025) pukul 17.30 WIB, total 80.002 unit koperasi resmi terbentuk dan didirikan di seluruh Indonesia.
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menyebut pencapaian ini sebagai hasil dari kerja sama lintas kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.
“Kami bersyukur akhirnya target pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih ini bisa tercapai. Ini bukti bahwa keraguan terhadap program ini terpatahkan,” ujar Budi Arie dalam keterangannya.
Dibentuk Berdasarkan Inpres dan Keppres
Pembentukan koperasi ini merupakan tindak lanjut dari Inpres No. 9 Tahun 2025 dan Keppres No. 9 Tahun 2025 tentang percepatan pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih. Satgas khusus telah dibentuk untuk mendampingi proses hingga tuntas.
Budi Arie menegaskan bahwa keberhasilan ini bukan hanya soal angka, tapi juga kualitas koperasi yang terbentuk.
Fokus Selanjutnya: Legalisasi dan Digitalisasi
Pemerintah akan mengakselerasi proses legalisasi badan hukum koperasi ke Kemenkumham, dengan target rampung akhir Juni 2025. Peresmian serentak dijadwalkan pada 12 Juli 2025, bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional.

“Desain kebijakan yang kuat dan mitigasi risiko harus disiapkan. Digitalisasi juga penting agar Kopdes/Kel Merah Putih mampu beradaptasi dengan zaman,” tambah Budi Arie.
Digitalisasi koperasi, menurutnya, penting agar setiap unit bisa berkembang profesional dan modern. Tak sekadar papan nama, tapi benar-benar produktif.
Koperasi Jadi Motor Ekonomi Desa
Dengan hadirnya koperasi di tiap desa dan kelurahan, pemerintah optimistis ekosistem ekonomi lokal akan lebih tangguh dan inklusif. Dalam jangka panjang, koperasi akan didorong untuk memperluas akses pasar produk desa, memperkuat distribusi logistik, hingga membuka lapangan kerja berbasis komunitas.
“Koperasi ini diharapkan jadi motor penggerak ekonomi lokal berbasis potensi dan kearifan lokal,” tegasnya.
Akan Ada Pendampingan dan Pengawasan
Budi Arie memastikan, setiap koperasi akan didampingi oleh pelatih dan fasilitator yang tergabung dalam Satgas. Selain itu, pengawasan akan dilakukan bersama anggota untuk menjaga transparansi dan keberlanjutan program.
“Pendampingan akan dilakukan sistematis, pengawasan bersama anggota. Ini kunci koperasi yang sehat,” kata dia.
Pemerintah pun berkomitmen terus memantau dan mengevaluasi implementasi program ini agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat.
@ rajamedia.co
Humas Kementerian Koperasi dan UKM
Medsos resmi: @kemenkop
Kaamanan | 5 hari yang lalu
Ékobis | 5 hari yang lalu
Nagara | 6 hari yang lalu
Ékobis | 6 hari yang lalu
Ékobis | 1 hari yang lalu
Warta Banten | 5 hari yang lalu
Nagara | 4 hari yang lalu
Warta Banten | 3 hari yang lalu
Ékobis | 5 hari yang lalu