Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Mengagetkan! Nilai Rerata Matematika & Inggris Siswa Indonesia Jeblok

Laporan: Tim Redaksi
Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:13 WIB
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani - Humas DPR -
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani - Humas DPR -

RMBANTEN.COM - Jakarta, Legislator - Hasil Tes Kemampuan Akademik (TKA) 2025 yang baru dirilis Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memantik kekhawatiran serius. Capaian nilai Matematika dan Bahasa Inggris siswa secara nasional berada di level yang sangat memprihatinkan.
 

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, menegaskan hasil ini harus jadi alarm darurat dan bahan evaluasi total bagi dunia pendidikan Indonesia.
 

"Hasil TKA 2025 ini harus menjadi alarm sekaligus bahan evaluasi total bagi dunia pendidikan kita. Terutama terhadap tiga mata pelajaran yang diujikan, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika," tegas Lalu Hadrian dalam keterangan yang dikutip Parlementaria, Sabtu (27/5/2025).
 

Data yang Bikin Geleng-geleng
 

Berdasarkan data capaian nasional Kemendikbasmen, rerata nilai siswa sangat rendah:

 

- Bahasa Inggris Wajib: Hanya 24,93 dari 3.509.688 siswa.

- Matematika Wajib: Sebesar 36,10 dari 3.489.148 siswa.

- Bahasa Indonesia: Masih terbaik dengan rerata 55,38 dari 3.477.893 siswa.
 

Rincian Per Jenjang Pendidikan

 

- SMA: Rerata Bahasa Indonesia (57,39), Matematika (37,23), dan Bahasa Inggris (26,71).

- SMK: Rerata Bahasa Indonesia (53,62), Matematika (34,74), dan Bahasa Inggris (22,55).
 

Data tersebut menunjukkan, selain Bahasa Indonesia yang masih di atas rata-rata, kemampuan dasar Matematika dan Bahasa Inggris siswa Indonesia secara umum sangat lemah.
 

Evaluasi Total, dari Guru hingga Siswa
 

Politisi Fraksi PKB asal NTB II itu menekankan evaluasi harus dilakukan objektif dan menyeluruh, mencakup tenaga pendidik dan peserta didik.
 

“Jika kesalahan atau kelemahan ada pada guru, maka peningkatan kualitas guru harus benar-benar ditingkatkan. Sebaliknya, jika kekurangan ada pada siswa, maka peningkatan kualitas dan pendampingan terhadap siswa juga harus digalakkan,” ujarnya.
 

Lalu Hadrian mendesak Kemendikdasmen menggunakan hasil TKA ini sebagai pijakan perumusan kebijakan pendidikan ke depan. Mulai dari peningkatan kualitas kurikulum, metode pembelajaran, hingga sistem pelatihan guru.
 

“Intinya, hasil TKA ini jangan berhenti sebagai laporan, tetapi harus ditindaklanjuti dengan langkah konkret agar kualitas pendidikan nasional benar-benar meningkat di masa mendatang,” pungkasnya.
 

Hasil TKA 2025 ini menjadi tamparan keras dan pekerjaan rumah besar bagi semua pihak untuk segera membenahi kualitas pendidikan dasar dan menengah di Tanah Air.rajamedia

Komentar: