Kenali Ginjal Kronik, RSUD Kabupaten Tangerang Berikan Edukasi Pencegahan Dini
RMBanten.com - Tangkab - Edukasi diberkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang kepada 100 pasien terkait pengenalan dan pencegahan penyakit ginjal kronik.
Penyuluhan tersebut digelar bersama Indonesia Kidney Care Club (IKCC) di Gedung Rawat Jalan, RSUD Kabupaten Tangerang, Sabtu (17/6).
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Kabupaten Tangerang, dr Mohamad Rifki MS, MARS mengatakan, selain penyakit ginjal kronik, penyuluhan kesehatan tersebut memberikan pemahaman mengenai terapi pengganti ginjal. Kegiatan itu dihadiri sebanyak 100 pasien pengidap penyakit ginjal.
"Penyuluhan ini kami lakukan untuk memberikan edukasi dan juga pengetahuan kepada masyarakat khususnya pasien RSUD. Mengingat kesehatan ginjal ini perlu dijaga agar tidak berdampak buruk yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah gagal ginjal," ucapnya saat memberi sambutan mewakili Direktur RSUD Kabupaten Tangerang.
Rifki menyampaikan, penyuluhan ini merupakan antisipasi terhadap penyakit ginjal kronik. Beberapa materi penting yang disampaikan, antara lain, informasi terkait penyakit ginjal serta faktor risiko yang dihadapi oleh pengidap penyakit ginjal kronik.
"Penyakit ginjal kronik ini juga harus dapat dikenali secara dini. Sehingga nantinya pengobatan pasien dapat segera dimulai dan dilakukan agar komplikasi yang ditimbulkan dari penyakit ini dapat segera dicegah," ujarnya.
Hal Senada disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam pada RSUD Kabupaten Tangerang, dr Ariani Intan Wardhani, Sp.PD, K-GH. Menurutnya, pemeriksaan fungsi ginjal sangat penting untuk mengidentifikasi penyakit ginjal sedini mungkin sehingga dapat ditata laksana dengan tepat.
Demikian juga dengan faktor risiko terjadinya penyakit ginjal kronik seperti hipertensi, diabetes melitus, glomerulonefritis, batu saluran kemih, obesitas, riwayat keluarga menderita sakit ginjal dan autoimun, maka harus lebih waspada terhadap kemungkinan terkena penyakit ginjal kronik
"Jadi sebenarnya, kalau faktor risiko ini diketahui lebih awal dan mendapatkan tatalaksana yang tepat, kita dapat mencegah pasien dari penyakit ginjal kronik serta jatuh dalam kondisi penyakit ginjal tahap akhir yg membutuhkan terapi pengganti ginjal spt hemodialisis, CAPD dan tranplantasi ginjal paparnya.
Intan berharap, melalui kegiatan ini berbagai informasi yang diperoleh dapat tersampaikan dan dapat diketahui oleh pasien, keluarga pasien maupun masyarakat umum. Sehingga, mereka dapat mengetahui gejala penyakit ginjal dan langkah antisipasi sejak dini
"Yang terpenting adalah kita harus menjaga pola makan sehat, aktivitas fisik dg berolah raga dan juga menjaga pola tidur serta mengetahui faktor risiko yg ada dan berobat secara teratur bila memiliki faktor risiko," ujarnya.
"Semoga melalui kegiatan ini para peserta dapat menerapkan pengetahuan yang telah diberikan," pungkas Ariani Intan melansir laman tangerangkab.go.id.
Parlemen 6 hari yang lalu
Politik | 4 hari yang lalu
Hukum | 6 hari yang lalu
Ekbis | 6 hari yang lalu
Hukum | 5 hari yang lalu
Keamanan | 3 hari yang lalu
Parlemen | 5 hari yang lalu
Hukum | 6 hari yang lalu
Keamanan | 3 hari yang lalu
Nasional | 5 hari yang lalu