Heboh! Petani Indonesia Disebut Paling 'Cash Rich' Sejak Indonesia Merdeka
RMBANTEN.COM - Jakarta, Pertanian - Tingkat kesejahteraan petani Indonesia disebut mencapai titik tertinggi sepanjang sejarah sejak negara ini merdeka. Kondisi 'cash rich' atau kelebihan uang tunai ini dialami petani untuk pertama kalinya dalam 80 tahun terakhir.
Demikian disampaikan Utusan Khusus Presiden untuk Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, dalam 13th US-Indonesia Investment Summit di Jakarta, Senin (17/11/2025).
"Populasi petani di Indonesia saat ini berada pada tingkat kesejahteraan tertinggi dalam sejarah Indonesia. Khususnya petani padi dan jagung. Untuk pertama kalinya dalam 80 tahun mereka berada dalam kondisi 'cash rich'," ujar Hashim.
Dua Kebijakan Prabowo yang Ubah Nasib Petani
Hashim mengungkapkan ada dua kebijakan pemerintah yang menjadi game changer bagi kesejahteraan petani. Pertama, kenaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah menjadi Rp6.500 per kilogram dari sebelumnya Rp6.000.
Kedua, penurunan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk urea dan NPK sebesar 20 persen yang mulai diberlakukan dua bulan terakhir.
"Melalui dua kebijakan yang langsung disetujui Presiden Prabowo, para petani kini memiliki daya beli yang jauh lebih besar," tegas Hashim.
Bukti Nyata: Petani Kini Belanja Online
Yang menarik, peningkatan daya beli petani ini terlihat jelas dari perubahan pola konsumsi. Hashim mengungkapkan bahwa untuk pertama kalinya, petani aktif berbelanja secara daring melalui platform e-commerce.
"Anda bisa mengeceknya di Tokopedia, Lazada, atau Shopee, itu bukti bahwa petani dan masyarakat pedesaan memang punya uang," ujarnya. Fenomena ini menunjukkan kelompok masyarakat yang sebelumnya memiliki sumber daya terbatas, kini mulai memiliki ruang konsumsi yang lebih luas.
Dampak Positif bagi Perekonomian Nasional
Hashim optimistis bahwa meningkatnya kesejahteraan petani akan memberikan dorongan signifikan bagi perekonomian nasional. Konsumsi domestik yang terus menguat dari sektor pertanian dinilai akan menjadi motor penggerak ekonomi.
"Banyak orang yang sebelumnya tidak memiliki banyak uang, kini memiliki dana yang cukup. Mereka membeli berbagai produk, dan hal ini menjadi stimulus bagi perekonomian," kata Hashim. Kondisi ini menjadi angin segar bagi prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.![]()
Mancanagara | 5 hari yang lalu
Peristiwa | 4 hari yang lalu
Info haji | 6 hari yang lalu
Hukum | 3 hari yang lalu
Ékobis | 5 hari yang lalu
Hukum | 1 hari yang lalu
Nagara | 6 hari yang lalu
Warta Banten | 5 hari yang lalu
Hukum | 4 hari yang lalu
