Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Guru Besar UIN Jakarta: Puasa Mabrur Bawa Indonsia Maju dan Sejahtera

Laporan: Raja Media Network
Senin, 31 Maret 2025 | 11:44 WIB
Salat ied di Masjid Istiqlal - Dok Kemenag -
Salat ied di Masjid Istiqlal - Dok Kemenag -

RMBANTEN.COM - Raja Media, Jakarta – Guru Besar UIN Jakarta, Prof. Ahmad Tholabi Kharlie, menyampaikan pesan mendalam dalam khutbah Salat Idulfitri tingkat kenegaraan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (31/3/2025). 
 

Menurutnya, puasa yang mabrur bukan hanya membentuk pribadi yang saleh, tetapi juga melahirkan masyarakat dan bangsa yang lebih beradab.

 

“Puasa Ramadan melahirkan jiwa autentik yang tercermin dalam pikiran dan tindakan untuk kebaikan bersama. Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur – negeri yang makmur dan diberkahi, harus kita perjuangkan dengan semangat kebersamaan,” tegasnya.
 

Kedermawanan dan Gotong Royong, Kunci Kemajuan Bangsa
 

Dalam khutbahnya, Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Jakarta itu menyoroti pentingnya zakat, infak, dan sedekah sebagai instrumen sosial yang berdampak nyata bagi kesejahteraan rakyat.
 

“Kedermawanan dalam Islam adalah pesan penting tentang gotong royong dan keberpihakan. Inilah nilai yang juga diusung oleh para pendiri bangsa dalam mewujudkan kesejahteraan umum,” ujarnya.
 

Ia juga mengaitkan nilai-nilai Ramadan dengan sila kedua Pancasila, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Menurutnya, kebersamaan dalam ibadah Ramadan seperti tadarus, buka puasa bersama, dan tarawih berjamaah mengajarkan pentingnya kohesivitas sosial.
 

“Kohesivitas adalah kata kerja, bukan sekadar slogan. Ia harus diikhtiarkan secara sungguh-sungguh dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara,” tandasnya.
 

Bersatu Demi Indonesia yang Lebih Baik
 

Prof. Tholabi menegaskan bahwa kemajuan Indonesia hanya bisa terwujud melalui persatuan. Idulfitri, katanya, harus menjadi momentum memperkuat dialog dan mencari titik temu antar elemen bangsa.
 

“Persatuan dibangun dengan percakapan dan dialog, bukan dengan saling menjatuhkan. Spirit puasa mabrur harus menjadi kompas dalam membangun relasi yang lebih harmonis, baik di ruang privat maupun publik,” tegasnya.
 

Ia menutup khutbah dengan harapan agar Indonesia tetap diterangi oleh kebaikan, kemuliaan, dan kesejahteraan.
 

“Tentu saja, ini hanya bisa terwujud dengan ikhtiar dan perjuangan bersama untuk menjadikan Indonesia negara yang maju dan sejahtera dalam naungan ridha Allah,” pungkasnya.
 

Dihadiri Tokoh Nasional dan Dubes Negara Sahabat
 

Salat Idulfitri di Masjid Istiqlal dihadiri Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Menteri Agama Nasarudin Umar, mantan Wapres Jusuf Kalla, para Menko, sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, serta duta besar negara sahabat.
 

Dari Masjid Istiqlal, gema takbir berkumandang. Idulfitri menjadi momentum kebangkitan bangsa!rajamedia

Komentar: