Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Gowes Konservasi: Kolaborasi Anak Muda Tangsel Lawan Polusi Udara

Laporan: Iyan Sopian
Minggu, 09 November 2025 | 15:36 WIB
Komunitas Musicycle menggandeng anak muda Parakan Timur, Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar Gowes Konservasi, Sabtu (8/11/2025). - Istimewa -
Komunitas Musicycle menggandeng anak muda Parakan Timur, Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar Gowes Konservasi, Sabtu (8/11/2025). - Istimewa -

RMBANTEN.COM - Tangsel, Gowes Konservasi - Gerakan warga untuk memperbaiki kualitas lingkungan kembali muncul dari tingkat akar rumput. Komunitas Musicycle menggandeng anak muda Parakan Timur, Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar Gowes Konservasi, Sabtu (8/11/2025).
 

Gerakan ini bukan sekadar bersepeda, tetapi merajut kolaborasi kesadaran iklim dari kampung — menuju ruang publik yang lebih hijau.
 

Gowes, Tanam Pohon, Sekolah Hijau, hingga Pentas Musik
 

Rangkaian kegiatan meliputi bersepeda, tinjauan kampung ramah lingkungan, pengenalan program Sekolah Hijau, penanaman pohon, hingga pentas musik dari band-band lokal Tangsel.
 

“Pergerakan lingkungan hidup memang harus kolaboratif dan berkelanjutan. Harapannya makin banyak warga bersepeda untuk membirukan langit dan menanam pohon demi menghijaukan bumi,” ujar inisiator Musicycle, Edy Kusno.
 

Menurut Edy, gowes bukan hanya gaya hidup, tapi intervensi langsung pada persoalan emisi karbon.
 

Tangsel Salah Satu Daerah dengan Kualitas Udara Buruk
 

Pesan ini jadi relevan mengingat kualitas udara Tangsel masuk kategori tidak sehat pada Senin (3/11/2025).


Pantauan IQAir pukul 07.08 WIB mencatat AQI di angka 159 — terburuk nasional pagi itu.
 

Kondisi ini sangat berisiko, terutama bagi anak-anak, lansia, ibu hamil, dan penderita gangguan paru-jantung.
 

Anak Muda Dibangunkan dengan Cara Mereka — Seni & Musik
 

Perwakilan anak muda Parakan Timur, Soleh Hafid, menyebut kampanye lingkungan harus memakai pintu komunikasi yang anak muda suka — salah satunya musik.
 

“Kita selipkan pentas seni. Setelah gowes dan tanam pohon, band-band Tangsel tampil. Harapannya bukan cuma slogan. Lingkungan hidup harus jadi aksi nyata sehari-hari,” tuturnya.
 

Rute Gowes Hingga Penghujung Acara
 

Gowes Konservasi dimulai dari Alun-alun Pamulang dan finish di Lapangan Serbaguna Parakan Timur.
Usai tiba, peserta langsung menanam pohon — lalu ditutup dengan suguhan panggung musik anak muda.
 

Satu pesan yang dirajut:dari kampung — kesadaran lingkungan harus bergerak, meluas, dan terus tumbuh.rajamedia

Komentar: