Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Diluruskan Jamuan Presiden Prabowo–Macron: Itu Bukan Wine, Tapi Sari Apel!

Laporan: Tim Redaksi
Jumat, 30 Mei 2025 | 19:39 WIB
Jamuan santap malam kenegaraan  kunjungan kenegaraan Presiden Republik Prancis Emmanuel Macron di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu, 28 Mei 2025 - Foto: BPMI Setpres -
Jamuan santap malam kenegaraan kunjungan kenegaraan Presiden Republik Prancis Emmanuel Macron di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu, 28 Mei 2025 - Foto: BPMI Setpres -

RMBANTEN.COM -Jakarta, Bilateral – Pemerintah bergerak cepat meluruskan kabar miring yang sempat beredar luas di tengah masyarakat. 
 

Isu soal dugaan adanya minuman beralkohol dalam jamuan kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto untuk Presiden Prancis Emmanuel Macron akhirnya diklarifikasi langsung oleh Sekretaris Kabinet Republik Indonesia, Teddy Indra Wijaya.
 

Isu Bersulang Jadi Bahan Spekulasi Publik
 

Dalam jamuan santap malam kenegaraan yang berlangsung di Istana Negara, Rabu malam (28/5/2025), momen bersulang antara kedua kepala negara sempat terekam kamera. Keduanya tampak mengangkat gelas berisi cairan berwarna keemasan. 
 

Potret ini memunculkan spekulasi publik soal adanya konsumsi alkohol dalam acara resmi negara.
 

Namun spekulasi tersebut segera dipatahkan oleh pernyataan resmi dari Sekretariat Kabinet.
 

“Bukan Wine, Itu Jus Apel Sparkling”
 

Seskab Teddy Indra Wijaya menegaskan bahwa tidak ada minuman beralkohol yang disajikan dalam jamuan makan malam kenegaraan. Ia menyebut, minuman yang digunakan untuk toast adalah Sparkling Apple Cider, sejenis minuman sari apel bersoda yang 100% bebas alkohol.

 

“Owh itu Sparkling Apple Cider, 100% juices. Bukan wine ya, dan tidak mengandung alkohol. Itu memang yang dipilih buat toast, karena non alkohol,” tegas Teddy.
 

Istana Jaga Nilai Budaya dan Norma Bangsa
 

Lebih jauh, pernyataan tersebut sekaligus menegaskan bahwa protokol jamuan kenegaraan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan norma masyarakat Indonesia, termasuk soal makanan dan minuman yang disajikan dalam acara resmi.
 

Teddy berharap masyarakat tidak lagi mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak berdasar. Ia juga mengajak publik untuk melihat keseluruhan acara kenegaraan sebagai bagian dari diplomasi yang tetap berpijak pada kearifan lokal.
 

“Jangan sampai framing liar menyesatkan publik. Semua rangkaian jamuan kenegaraan tetap berada dalam koridor budaya bangsa,” pungkas Teddy.rajamedia

Komentar: