Datangi Kos-kosan Malam Hari, Al Muktabar Dialogkan Aspirasi Mahasiswa
RMBanten.com - Serang - Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar menyatakan dirinya mendatangi kos-kosan para mahasiswa untuk mendialogkan langsung aspirasi para mahasiswa yang disampaikan saat unjukrasa.
Al Muktabar berdalih saat para mahasiswa sampaikan aspirasi, dirinya tidak dapat menemui langsung karena sedang ada rapat di Jakarta.
Pernyataan itu disampaikan, Al Muktabar usai menghadiri Peringatan Hari Lahir (Harlah) Ke-98 Al Khairiyah dan Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Pengurus Besar Al Khairiyah di Gedung Nusantara IV DPR/MPR RI Jl. Gatot Subroto No. 1 Jakarta, Sabtu (6/5).
"Kemarin saya rapat, tadi malam saya temui ke kosannya mahasiswa. Itu untuk saya mendialogkan apa yang perlu disampaikan," ujar Al Muktabar mengutip laman bantenprov.go.id.
Menurut Al Muktabar, para mahasiswa yang hadir sampaikan aspirasi sudah mendekati akhir jam kerja, yaitu sekitar Pukul 16.00 Wib.
Kebetulan juga, kata Al Muktabar, dirinya sedang rapat di Jakarta. Sehingga, dirinya tidak bisa menerima kehadiran mahasiswa saat itu.
Al Muktabar menegaskan, pada dasarnya, Kantor Gubernur itu terbuka. Jadi bisa hadir mahasiswa berdialog berkomunikasi. Jadi tidak ada masalah.
"Kita menghormati, itu bagian dari demokrasi dan penyampaian aspirasi. Saya menghormati," pungkas Al Muktabar.
Diketahui dalam aksi unjukrasa di Kantor Pemprov Banten itu sempat terjadi gesekan, dan terdapat mahasisiwa yang terkena pukulan.
Al Muktabar mendengar kronologis aksi dan menerima aspirasi yang menjadi tuntunan mahasiswa BEM se Banten dan AMPERA.
Al memberikan apresiasi atas sikap kritis dan pengawasan yang dilakukan terhadap Pemprov Banten. Pihaknya mengaku memberikan ruang terbuka kepada stakeholder untuk memberikan masukan yang konstruktif untuk kemajuan Banten.
“Saya menjamin kebebasan untuk menyuarakan pendapat. Karena saya juga lahir dari reformasi yang memahami pentingnya cek and balance dalam pemerintahan,” ungkap mantan Ketua Umum Widyaswara Indonesia itu.
Seperti diketahui kelompok mahasiswa yang tergabung dalam BEM se Banten bersama AMPERA ingin menyampaikan tuntutan tentang permasalahan pendidikan dan polemik buruh kepada Pj Gubernur Banten Al Muktabar.
Namun saat aksi terjadi gesekan dengan aparat kepolisian, Satpol PP, dan pengamanan dalam.
Akibat gesekan tersebut, sejumlah mahasiswa mengaku mendapat tindakan kekerasan. Hal itu seperti dialami oleh Koordinator Aksi Abdul Nurobi Fikri.
Parlemen 6 hari yang lalu
Politik | 4 hari yang lalu
Keamanan | 4 hari yang lalu
Hukum | 6 hari yang lalu
Hukum | 5 hari yang lalu
Parlemen | 5 hari yang lalu
Nasional | 5 hari yang lalu
Keamanan | 4 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Banten | 4 hari yang lalu