Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

2027, Jalur Rangkasbitung–Pandeglang Ditarget Konstruksi

Laporan: Iyan Sopian
Selasa, 21 Oktober 2025 | 12:28 WIB
Penandatanganan Nota Kesepahaman Elektrifikasi Jalur Kereta Api di Jakarta Railway Center, Senin (20/10/2025). - Biro Adpimpro Banten -
Penandatanganan Nota Kesepahaman Elektrifikasi Jalur Kereta Api di Jakarta Railway Center, Senin (20/10/2025). - Biro Adpimpro Banten -

RMBANTEN.COM - Jakarta, Kereta Api - Gubernur Banten Andra Soni memastikan proyek reaktivasi jalur kereta api Rangkasbitung–Pandeglang akan segera bergerak nyata. Tahapan konstruksi ditargetkan mulai berjalan pada tahun 2027, setelah dilakukan kajian teknis dan sterilisasi jalur pada 2026.
 

“Kehadiran saya di sini untuk menindaklanjuti elektrifikasi jalur Rangkasbitung–Merak dan reaktivasi jalur Rangkasbitung–Pandeglang,” ujar Andra usai menghadiri Penandatanganan Nota Kesepahaman Elektrifikasi Jalur Kereta Api di Jakarta Railway Center, Senin (20/10/2025).
 

Pemprov Banten Bergerak di Tahap Persiapan
 

Andra menjelaskan, Pemprov Banten akan mengambil peran penting dalam proses sosialisasi dan penertiban jalur agar proyek dapat berjalan lancar. Tahun depan, Pemprov akan memulai kajian teknis sebagai fondasi awal sebelum tahap pembangunan fisik dimulai.
 

“Tahun depan kita mulai kajian. Tahun 2027 sudah bisa konstruksi. Ini penting karena akan membuka akses menuju Pandeglang,” kata Andra.
 

Sementara untuk jalur Tanah Abang–Rangkasbitung, PT KAI akan meningkatkan sistem persinyalan dalam waktu dekat. Andra pun menyambut baik langkah tersebut dan berharap teknologi transportasi modern segera diterapkan di seluruh wilayah Banten.
 

Menhub Dudy: Elektrifikasi Wujud Transformasi Transportasi Nasional
 

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyebut elektrifikasi jalur kereta api menjadi bagian dari transformasi besar transportasi nasional yang ramah lingkungan dan efisien.
 

“Kereta api adalah moda publik yang murah, masif, dan makin diminati masyarakat,” ujarnya.
 

Tiga titik elektrifikasi awal — Padalarang–Cicalengka, Cikarang–Cikampek, dan Tanah Abang–Rangkasbitung — akan menjadi fokus pengembangan, termasuk peningkatan sistem persinyalan dan frekuensi perjalanan.
 

“Elektrifikasi ini mendukung Asta Cita ketahanan energi nasional dan mengurangi ketergantungan pada solar,” tegas Dudy.
 

PT KAI–PLN Sepakat Kembangkan Transportasi Hijau
 

Direktur Utama PT KAI Bobby Rasyidin menjelaskan, elektrifikasi seluruh jalur kereta ditarget rampung dalam 10 tahun ke depan melalui kerja sama bisnis dengan PT PLN, tanpa dana APBN.
 

“Tujuannya meningkatkan kapasitas, kecepatan, kenyamanan, dan mendukung energi hijau,” ujar Bobby.
 

Senada, Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo menambahkan efisiensi konversi energi listrik menjadi energi kinetik bisa mencapai 90 persen, jauh lebih hemat dibanding BBM.
 

“Elektrifikasi kereta api juga mempercepat transisi menuju energi bersih di Indonesia,” jelasnya.
 

Dishub Banten: Frekuensi Kereta Akan Meningkat
 

Kepala Dinas Perhubungan Banten Tri Nurtopo menambahkan, peningkatan persinyalan membuat jadwal perjalanan Rangkasbitung–Tanah Abang semakin padat, dari setiap 10 menit menjadi 4–5 menit.
 

“Pengerjaan infrastruktur persinyalan dilakukan tahun 2026,” ungkapnya.
 

Sedangkan untuk jalur Rangkasbitung–Merak, Pemprov Banten akan memulai kajian elektrifikasi sebagai dasar pemerintah pusat dalam menetapkan kebijakan lanjutan.
 

“Di RPJMN disebut double track, tapi belum termasuk elektrifikasi. Karena itu, kajian akan kita lakukan,” pungkas Tri.

 

Sumber: bantenprov.go.idrajamedia

Komentar: