Wamenag Syafi’i: Saatnya Pesantren dan Alumni Naik Kelas!
RMBANTEN.COM - Lampung, Kemenag- Kementerian Agama memasuki babak baru dalam penguatan ekosistem pesantren. Wakil Menteri Agama, Romo H. R. Muhammad Syafi’i, menyatakan optimisme bahwa lebih dari 42 ribu pesantren, 11 juta santri, dan satu juta kiai akan semakin berdaya setelah Direktorat Pesantren resmi meningkat statusnya menjadi Direktorat Jenderal Pesantren (eselon I).
Optimisme itu ia sampaikan usai menjadi keynote speaker Halaqah Penguatan Kelembagaan Pembentukan Dirjen Pesantren di Gedung Perpustakaan Kampus B UIN Raden Fatah Palembang, Jumat (21/11/2025).
Pesantren Punya Ruang Lebih Besar untuk Berdaya
Menurut Wamenag, selama ini pembinaan santri dan peningkatan mutu pesantren sering terkendala minimnya anggaran, karena sebagian besar kebutuhan dibiayai mandiri oleh pondok. Dengan status baru eselon I, ruang fiskal dan daya dukung kelembagaan kini jauh lebih kuat.
“Setelah naik dari Direktorat menjadi Direktorat Jenderal, kita berharap pembinaan pesantren dapat dikembangkan lebih luas dan lebih kuat,” ujarnya.
Sinergi Nasional: Dari Pesantren hingga Pemda
Wamenag Syafi’i menegaskan bahwa peningkatan status harus diikuti penguatan sinergi, baik dengan pemerintah daerah maupun antarunit di tubuh Kemenag. Mandat regulasi sudah jelas:
- Penyelenggaraan pesantren setingkat MTs ke bawah: sinergi dengan
- Untuk tingkat MA: sinergi dengan Gubernur.
“Ini adalah mandat yang kadang belum dimanfaatkan maksimal karena informasi tidak sampai. Pondok tidak meminta yang bukan haknya — mereka hanya mengingatkan ada porsi APBD yang memang semestinya dialokasikan,” tegasnya.
Perjuangan Panjang: Dari Menag ke Menag, Disetujui Presiden Prabowo
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pesantren, Basnang Said, mengungkapkan bahwa pembentukan Dirjen Pesantren adalah perjuangan panjang sejak era Menag Lukman Hakim Saifuddin, berlanjut di masa Fachrul Razi, Yaqut Cholil Qoumas, dan Nasaruddin Umar.
Penantian itu berakhir saat Presiden Prabowo Subianto menyetujui pembentukan Dirjen Pesantren — momentum yang disebut sebagai “kado Hari Santri 22 Oktober”.
Halaqah Santri dan Masa Depan Pesantren
Kegiatan di UIN Raden Fatah dihadiri Rektor Muhammad Adil, Kakanwil Kemenag Sumsel Syafitri Irwan, pimpinan pesantren se-Sumsel, serta ratusan santri peserta pelatihan multimedia. Forum ini menjadi wadah konsolidasi nasional menuju pesantren yang lebih profesional, inklusif, dan berdaya saing.![]()
Warta Banten 1 hari yang lalu
Pendidikan | 1 hari yang lalu
Patandang | 1 hari yang lalu
Hukum | 6 hari yang lalu
Warta Banten | 1 hari yang lalu
Ékobis | 1 hari yang lalu
Hukum | 3 hari yang lalu
Ékobis | 1 hari yang lalu
Info haji | 1 hari yang lalu
Ékobis | 4 hari yang lalu