Waktunya Bersih-Bersih Hati

RMBANTEN.COM - PUASA itu menahan lapar dan haus. Itu yang semua orang tahu.
Tapi ada yang lebih sulit: menahan marah. Menahan iri. Menahan dendam.
Dan itu sering terlupakan.
Ramadan datang. Masjid penuh. Tarawih semarak. Sedekah berlimpah.
Tapi hati? Masih penuh rasa benci.
Ada yang masih menyimpan dendam lama. Ada yang masih iri melihat orang lain lebih sukses. Ada yang masih sulit memaafkan.
Padahal, ibadah Ramadan bukan cuma soal perut yang kosong. Tapi juga soal hati yang bersih.
Dendam dan Iri Itu Berat
Kata Imam Al-Ghazali:
"Iri hati itu membakar amal kebaikan seperti api membakar kayu."
Bayangkan. Kita puasa sebulan penuh, tapi amalnya habis karena hati masih dipenuhi iri.
Kita rajin tarawih, tapi pahalanya hilang karena masih sulit memaafkan.
Kita sibuk berburu Lailatul Qadar, tapi doa-doa terhalang oleh hati yang kotor.
Rugi.
Membersihkan Hati Itu Melelahkan, Tapi Menyembuhkan
Sama seperti menyapu rumah. Awalnya malas. Tapi setelah bersih, terasa nyaman.
Begitu juga dengan hati.
Belajar memaafkan memang berat. Tapi setelahnya, hati jadi lebih ringan.
Berhenti iri memang sulit. Tapi setelahnya, hidup jadi lebih tenang.
Kata Ali bin Abi Thalib:
"Jadilah orang yang paling baik dalam menyembunyikan rasa sakit, paling pemaaf dalam menghadapi kesalahan, dan paling bahagia dengan kebahagiaan orang lain."
Karena hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan dengan rasa benci.
Ramadan dan Wajah Bangsa
Bangsa ini juga sama.
Banyak yang bicara persatuan, tapi sibuk mencari musuh.
Banyak yang bicara keadilan, tapi sibuk menjatuhkan lawan.
Banyak yang bicara kebersamaan, tapi iri jika orang lain lebih maju.
Lihat politik kita. Dendam panjang seolah tak pernah selesai.
Lihat media sosial. Isinya saling menyerang. Saling menjatuhkan.
Padahal Ramadan datang untuk mengajarkan ketulusan.
Jika negara ini mau maju, pemimpinnya harus belajar memaafkan.
Jika masyarakat ingin damai, mereka harus belajar menghilangkan iri.
Kata Gus Dur:
"Tidak penting apapun agama atau sukumu, kalau kamu bisa berbuat baik untuk semua orang, itulah agamamu."
Ramadan Jangan Berlalu Begitu Saja
Kita bisa menahan lapar. Kita bisa bangun malam untuk tahajud. Kita bisa bersedekah lebih banyak.
Tapi bisakah kita membersihkan hati?
Ramadan ini adalah kesempatan. Sebelum waktu habis. Sebelum semuanya terlambat.
Warta Banten | 4 hari yang lalu
Nagara | 6 hari yang lalu
Kaamanan | 4 hari yang lalu
Hukum | 2 hari yang lalu
Ékobis | 6 hari yang lalu
Kaséhatan | 6 hari yang lalu
Ékobis | 4 hari yang lalu
Nagara | 5 hari yang lalu
Warta Banten | 3 hari yang lalu