Temuan Drone Emprit: Warganet Masih Ramai Bahas Pemilu, Percakapan Mayoritas Negatif
RMBANTEN.COM - Pemilu - Sepekan setalah pemungutan suara, masyarakat masih terus membicarakan tentang kecurangan pemilu. Pembicaraan itu, bukan hanya ramai di media sosial tapi juga media online.
Hal itu disampaikan Pendiri lembaga analisis Drone Emprit, Ismail Fahmi, dalam konferensi pers Jaga Pemilu 2024, Sabtu (24/2).
Data Drone Emprit, 75 persen pembicaraan berisi narasi negatif seperti adanya tuduhan kecurangan terstruktur, sistematis dan masif dalam pemilu. Lalu, potensi penggunaan hak angket dan pemakzulan presiden terkait dugaan kecurangan dan manipulasi dalam penghitungan suara dan quick count.
"Total di Twitter (X) sampai 23 Februari kemarin, jumlahnya masih mencapai 946.089. Kemudian, di media online sebanyak 18.556," ujar Ismail.
Menurut Ismail, banyaknya sentimen negatif yang diperbincangkan di media sosial dan media daring membentuk persepsi masyarakat terhadap integritas Pemilu 2024.
"Narasi tentang kecurangan, pelanggaran, dan ketidakpuasan terhadap proses pemilu mencerminkan ketidakpercayaan publik terhadap sistem pemilu. Isu-isu seperti gagalnya Sirekap dan kegagalan dalam mengelola data suara secara transparan menambah skeptisisme," jelasnya.
Selain itu, tanggapan dari institusi pengawas pemilu seperti Bawaslu yang dinilai kurang sigap dan lamban dalam memproses setiap laporan kecurangan juga membuat publik semakin skeptis.
Kata Ismail, menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap integritas pemilu berdampak pada peningkatan ketegangan sosial.
"Karena itu, ada seruan untuk aksi dan demonstrasi sebagai respons terhadap dugaan kecurangan menimbulkan potensi konflik sosial," demikian tutup Ismail.
Parlemen 6 hari yang lalu
Politik | 4 hari yang lalu
Hukum | 6 hari yang lalu
Hukum | 5 hari yang lalu
Ekbis | 6 hari yang lalu
Keamanan | 3 hari yang lalu
Parlemen | 5 hari yang lalu
Hukum | 6 hari yang lalu
Nasional | 5 hari yang lalu
Politik | 5 hari yang lalu