Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Stunting Tak Bisa Sendiri! Wabup Tangerang: Aksi Konvergensi Butuh Sinergi Total

Laporan: Iyan Sopian
Senin, 23 Juni 2025 | 15:32 WIB
Penilaian Kinerja Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten, yang digelar di Ruang Rapat Ex Litbang Bappeda Banten, KP3B Serang, Senin (23/6/2025). - Prokopim Tangerang -
Penilaian Kinerja Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten, yang digelar di Ruang Rapat Ex Litbang Bappeda Banten, KP3B Serang, Senin (23/6/2025). - Prokopim Tangerang -

RMBANTEN.COM - Serang, Stunting – Wakil Bupati Tangerang Intan Nurul Hikmah menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menurunkan angka stunting di Banten. 
 

Hal itu ia sampaikan saat menghadiri Penilaian Kinerja Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten, yang digelar di Ruang Rapat Ex Litbang Bappeda Banten, KP3B Serang, Senin (23/6/2025).
 

Wabup Intan menyebut, angka stunting di Kabupaten Tangerang berhasil ditekan menjadi 7,3% pada 2025, dari sebelumnya 7,7% pada 2024, berdasarkan data EPPBGM. Penurunan ini bukan kerja instan, melainkan hasil dari gerak bersama seluruh elemen daerah.
 

"Capaian ini adalah hasil kerja bersama seluruh unsur, mulai dari tingkat kabupaten hingga desa, dunia usaha, masyarakat, hingga lembaga seperti Bank BJB dan BAZNAS melalui program GENTING," tegas Intan.
 

Target Jelas: 5 Persen di 2045
 

Dalam sambutannya, Intan menegaskan bahwa penanganan stunting tidak bisa hanya bicara gizi, tetapi menyangkut banyak dimensi: air bersih, sanitasi, pendidikan, dan ekonomi keluarga.
 

"Stunting bukan sekadar isu gizi, tetapi persoalan multidimensi yang menyangkut masa depan generasi. Karena itu, evaluasi ini penting untuk menyempurnakan langkah ke depan," kata Intan penuh semangat.
 

Pemkab Tangerang menargetkan stunting bisa ditekan hingga 14% pada 2029 dan 5% pada 2045—sejalan dengan visi Indonesia Emas.
 

8 Aksi, Satu Tujuan
 

Dijelaskan, Pemkab Tangerang menjalankan 8 aksi konvergensi dengan pendekatan gizi spesifik dan sensitif, memperkuat peran desa, dan mengedepankan data by name by address.
 

"Kami terus optimalkan pencegahan sejak dini, termasuk lewat penguatan posyandu, pendamping keluarga, dan edukasi di level akar rumput," tambahnya.

 

Provinsi Minta Evaluasi Menyeluruh
 

Sementara itu, Plh Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Provinsi Banten, Desta Munggara, menyebutkan bahwa penilaian ini akan berlangsung dua hari untuk melihat pelaksanaan menyeluruh 8 aksi konvergensi.
 

"Kami ingin melihat sejauh mana aksi telah dilaksanakan dan apa yang perlu diperkuat. Kolaborasi antara provinsi dan kabupaten/kota adalah kunci," ujar Desta.
 

Penilaian Jadi Tolok Ukur
 

Penilaian ini diharapkan menjadi cermin bersama untuk melihat kekuatan dan kelemahan, sekaligus penyemangat untuk mempercepat langkah menuju generasi bebas stunting di Banten.
 

“Tugas kita adalah menyiapkan generasi emas sejak dari kandungan,” tutup Wabup Intan.

 

Sumber: Prokopim Kabupaten Tangerangrajamedia

Komentar: