Setahun Prabowo, Diplomasi Ekonomi Ngebut: 4 Kesepakatan Global Tuntas!

RMBANTEN.COM - Jakarta, Ekobis – Satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menandai babak baru diplomasi investasi Indonesia. Dengan pendekatan yang proaktif dan berorientasi hasil, pemerintah berhasil menyelesaikan empat perjanjian investasi internasional strategis:
1. Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA),
2. Indonesia–Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA),
3. Bilateral Investment Treaty (BIT) Indonesia–Kazakhstan, dan
4. BIT Indonesia–Timor-Leste.
Langkah ini menegaskan efektivitas strategi diplomasi ekonomi Prabowo yang menempatkan Indonesia sebagai bagian penting dalam rantai nilai global.
IEU-CEPA: Membuka Pintu Investasi Uni Eropa
Kesepakatan IEU-CEPA yang ditandatangani pada 23 September 2025 menjadi tonggak penting sejarah diplomasi ekonomi Indonesia. Perjanjian ini menghapus 98% hambatan tarif dan menciptakan kawasan perdagangan terintegrasi dengan potensi populasi 700 juta jiwa.
Nilai perdagangan Indonesia–Uni Eropa diperkirakan meningkat dari USD 30 miliar menjadi USD 60 miliar, dengan peluang investasi dari cadangan global Uni Eropa senilai USD 11.000 miliar.
“Uni Eropa menjadikan Indonesia salah satu negara prioritas investasi di Asia,” kata Duta Besar UE untuk Indonesia Denis Chaibi, menegaskan komitmen sektor manufaktur, energi hijau, dan teknologi terbarukan.
_1761196610.jpg)
Kerja Sama Hijau Indonesia–Kanada
Diplomasi ekonomi Indonesia juga menghasilkan ICA-CEPA yang diteken di Ottawa, 24 September 2025.
Perjanjian ini memberi dasar hukum kuat bagi investasi hijau di sektor energi baru terbarukan, listrik, transportasi ramah lingkungan, dan pengelolaan limbah.
Implementasinya diproyeksikan menambah PDB nasional 0,12% serta meningkatkan investasi sebesar 0,38%.
“Melalui CEPA, ekspor Indonesia ke Kanada bisa naik hingga USD 11,8 miliar,” ujar Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani.
BIT Timor-Leste dan Kazakhstan: Perluas Jejak Diplomasi Asia
Selain dengan Eropa dan Amerika Utara, Indonesia juga memperkuat posisi di Asia. BIT Indonesia–Timor-Leste disepakati pada 27 September 2025 dan memperkuat perlindungan investasi BUMN seperti Telkomsel, Pertamina, Mandiri, dan BRI dengan total nilai investasi USD 1,44 miliar.
Sementara di Asia Tengah, perjanjian BIT Indonesia–Kazakhstan disepakati 23 Agustus 2025, dengan fokus pada investasi logam tanah jarang, energi baru terbarukan, dan transportasi logistik.
Prabowo Tegaskan Diplomasi Ekonomi Bebas Aktif
Di tengah tensi geopolitik dunia, strategi diplomasi investasi yang dijalankan pemerintah Prabowo–Gibran mencerminkan prinsip politik luar negeri bebas aktif yang konkret.
“Ungkapan Presiden Prabowo ‘Seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak’ kini terbukti menjadi dasar kerja sama ekonomi lintas kawasan,” ujar Deputi Kerja Sama Penanaman Modal Prof. Tirta Nugraha Mursitama.
Dengan capaian tersebut, Indonesia kini diakui sebagai mitra strategis global menuju cita-cita Indonesia Emas 2045.
Ékobis 4 hari yang lalu

Nagara | 4 hari yang lalu
Hukum | 3 hari yang lalu
Ékobis | 6 hari yang lalu
Ékobis | 6 hari yang lalu
Info haji | 4 hari yang lalu
Ékobis | 4 hari yang lalu
Nagara | 3 hari yang lalu
Kaséhatan | 3 hari yang lalu
Nagara | 2 hari yang lalu