Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Perkuat Ekonomi Kerakyatan Wilayah Timur! Kopdes Merah Putih di Papua Barat Digas!

Laporan: Iyan Sopian
Sabtu, 28 Juni 2025 | 17:39 WIB
Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono - Humas Kemenkop -
Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono - Humas Kemenkop -

RMBANTEN.COM - Manokwari, Kemenkop – Pemerintah pusat kian serius memperkuat ekonomi kerakyatan di wilayah timur Indonesia. 

 

Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono yang juga Koordinator Ketua Pelaksana Harian Satgas Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menegaskan bahwa Papua Barat adalah prioritas penting dalam agenda nasional pemberdayaan ekonomi desa.
 

"Koperasi harus jadi pusat layanan ekonomi rakyat. Kopdes/Kel Merah Putih adalah manifestasi pendekatan kesejahteraan oleh negara, agar masyarakat Papua tak lagi jadi obyek, tapi subyek ekonomi," tegas Ferry dalam Dialog Monitoring Kopdes/Kel Merah Putih, di Manokwari, Sabtu (28/6).
 

Acara tersebut dihadiri Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, Wakil Gubernur Mochamad Lacitany, Bupati/Walikota se-Papua Barat, hingga tokoh publik Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen. Sejumlah perwakilan kementerian/lembaga juga hadir.

Manokwari Dijadikan Role Model
 

Wamenkop menyebut Papua Barat, khususnya Manokwari, berhasil membentuk Kopdes/Kel Merah Putih dengan capaian 100 persen. 

 

“Ini bukti pendekatan negara melalui koperasi dapat berhasil di tanah Papua,” ujarnya.
 

Putus Mata Rantai Tengkulak

 

Menurut Ferry, kehadiran koperasi desa mampu memangkas rantai distribusi panjang yang selama ini dinikmati para perantara.
 

"Selama ini, petani dan nelayan hanya dapat harga rendah, padahal barang yang sama melonjak saat dijual ke konsumen. Keuntungannya diambil middleman," sindirnya.
 

Dengan Kopdes/Kel, harga jadi lebih wajar karena sistem distribusi dipangkas. Bahan pokok juga bisa disuplai lokal tanpa tergantung daerah lain, sehingga harga turun dan stabil.
 

Buka Lapangan Kerja, Cegah Urbanisasi
 

Ferry menyayangkan banyaknya anak muda desa pindah ke kota karena minimnya lapangan kerja di kampung halaman. Ia yakin Kopdes/Kel Merah Putih bisa jadi solusi konkret.

 

"Koperasi akan jadi wadah anak muda terlibat dalam usaha desa, agar tidak terus-menerus meninggalkan kampungnya," ujar Ferry.
 

Apotik Desa hingga Klinik Jadi Fokus
 

Ferry menyebut Presiden Prabowo ingin unit usaha koperasi juga menyentuh sektor kesehatan, mulai dari apotik desa hingga Klinik Desa yang memperkuat layanan Puskesmas.
 

Koperasi Juga Lawan Rentenir dan Pinjol
 

Masalah lain yang disorot adalah jeratan pinjaman online dan rentenir di desa-desa. Ferry ingin koperasi hadir sebagai solusi.
 

"Dengan koperasi, warga bisa punya akses permodalan yang aman, tidak terjebak lintah darat dan pinjol," tegasnya.
 

80 Ribu Kopdes Sudah Terbentuk, Tiga Bulan ke Depan Penentu
 

Hingga akhir Juni 2025, sudah terbentuk 80.000 Kopdes/Kel Merah Putih di seluruh Indonesia. Tiga bulan ke depan (Juli–Oktober) akan jadi fase penting: mempersiapkan SDM, pengawas, pengurus, dan model bisnis koperasi.
 

Mock-Up untuk Pesisir dan Pertanian
 

Wamenkop menyampaikan dua model percontohan Kopdes/Kel Merah Putih di Papua Barat: satu di wilayah pertanian, satu lagi di wilayah pesisir. Keduanya akan mendapat pembiayaan dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir.
 

"Papua Barat harus jadi pionir pengembangan koperasi desa berbasis potensi lokal," tutup Ferry.rajamedia

Komentar: