Pemerintah Ngebut Siapkan 53 Sekolah Rakyat, Target 200 per Tahun!

RMBANTEN.COM - Jakarta, Raja Media – Pemerintah makin ngebut garap Sekolah Rakyat! Sebanyak 53 sekolah rakyat segera beroperasi di berbagai daerah.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya bersama Menteri Sosial Saifullah Yusuf memastikan persiapan infrastruktur dan kurikulum berjalan sesuai rencana.
Informasi ini diunggah langsung oleh Seskab Teddy di akun Instagram @sekretariat.kabinet, Jumat (21/3).
"Pemerintah memastikan kesiapan infrastruktur dan kurikulum untuk 53 Sekolah Rakyat yang akan dimulai pada tahun ajaran 2025-2026," tulis Teddy.
Target 200 Sekolah per Tahun
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya telah menegaskan target 200 Sekolah Rakyat per tahun dalam Sidang Kabinet Paripurna. Program ini menyasar anak-anak dari keluarga kurang mampu, dengan konsep berasrama untuk jenjang SD, SMP, dan SMA.
Sekolah pertama bakal diresmikan dalam tiga bulan ke depan, sementara 147 sekolah lainnya menyusul. Modalnya? Kementerian Sosial sudah punya gedung dan lahan siap pakai, tinggal renovasi sedikit!
Dalam lima tahun ke depan, setiap kabupaten di Indonesia ditargetkan punya minimal satu Sekolah Rakyat.
Putus Mata Rantai Kemiskinan
Presiden Prabowo punya misi besar di balik program ini: memutus mata rantai kemiskinan! Ia ingin anak-anak dari keluarga pekerja sederhana, seperti pemulung dan buruh kasar, punya kesempatan lebih baik.
"Anak-anak dari keluarga pemulung harus diberdayakan. Jangan sampai mereka terjebak di lingkaran kemiskinan yang sama," tegas Prabowo.
Dengan Sekolah Rakyat ini, pemerintah ingin memastikan setiap anak punya akses pendidikan berkualitas dan masa depan lebih cerah. Program ambisius? Yes! Tapi kalau sukses, ini bisa jadi game changer buat pendidikan di Indonesia!
Pulitik Jero 3 hari yang lalu

Hukum | 2 hari yang lalu
Nagara | 6 hari yang lalu
Ékobis | 5 hari yang lalu
Nagara | 6 hari yang lalu
Warta Banten | 6 hari yang lalu
Warta Banten | 5 hari yang lalu
Pulitik Jero | 1 hari yang lalu
Pamenteun | 6 hari yang lalu
Ékobis | 3 hari yang lalu