Mantap! Penyintas Stroke Budi Sabarudin Kembali Buka Taman Baca Masyarakat
RMBanten.com, Bandung - Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Budi Sabarudin kembali bisa dinikmati masyarakat Kota Bandung, khususnya di daerah Parakansaat.
TBM Budi Sabarudin sendiri sudah disosialisasikan kepada anak-anak.
TBM ini sendiri merupakan inisiasi dari Budi Sabarudin yang saat ini menjadi penyintas Stroke.
"Mengingat kondisi saya belum sembuh dari stroke, TBM Budi Sabarudin hanya dibuka Sabtu dan Minggu pukul 09.00-11.00 WIB dan pukul 13.00-15.00 WIB," ujar Budi dikutip dari laman bantensatu, Selasa (21/2).
Budi menjelaskan, bagi dirinya sakit stroke tidak boleh jadi hambatan untuk berkreasi dan beraktifitas.
Membuka TBM, kata Budi sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT.
"Saya ingin menjadi bagian atau berkontribusi untuk kemajuan dan kesuksesan anak-anak," ujarnya.
"Kalau anak-anak rajin membaca buku, kemudian menjadi pintar, luas wawasannya, akhlaknya bagus dan religius serta sukses hidupnya, tentu saja saya ikut senang dan bahagia karena diri saya ada manfaatnya buat mereka," sambung Budi.
Lanjut Budi, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk kehidupan ini.
Budi punya keyakinan, setiap anak itu menyimpan potensi luar biasa besar untuk menjadi orang sukses, orang hebat, orang cemerlang dan orang baik (akhlakul karimah).
"Namun sayang sekali tidak semua anak bernasib seperti itu. Mengapa? Alasannya karena tidak ada suport sistem dan keteladanan yang baik dari keluarga dan lingkungan," terang Budi.
Masih kata Budi, dari zaman ke zaman, akhlak manusia semakin bobrok dan bangkrut saja. Tapi anak-anak tidak boleh ikut dan bahkan harus diselamatkan dari kebobrokan dan kebangkrutan akhlak itu.
"Salah satunya, orang dewasa harus nenciptakan ekosistem yang baik buat mereka, seperti membuka Taman Bacaan Masyarakat/TBM," demikian tutup Budi.
Sebagai informasi, TBM Budi Sabarudin juga menerima donasi buku anak-anak usia SD. Diutamakan buku fiksi bergambar dan berwarna.
"Mengingat kondisi saya belum sembuh dari stroke, TBM Budi Sabarudin hanya dibuka Sabtu dan Minggu pukul 09.00-11.00 WIB dan pukul 13.00-15.00 WIB," ujar Budi dikutip dari laman bantensatu, Selasa (21/2).
Budi menjelaskan, bagi dirinya sakit stroke tidak boleh jadi hambatan untuk berkreasi dan beraktifitas.
Membuka TBM, kata Budi sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT.
"Saya ingin menjadi bagian atau berkontribusi untuk kemajuan dan kesuksesan anak-anak," ujarnya.
"Kalau anak-anak rajin membaca buku, kemudian menjadi pintar, luas wawasannya, akhlaknya bagus dan religius serta sukses hidupnya, tentu saja saya ikut senang dan bahagia karena diri saya ada manfaatnya buat mereka," sambung Budi.
Lanjut Budi, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk kehidupan ini.
Budi punya keyakinan, setiap anak itu menyimpan potensi luar biasa besar untuk menjadi orang sukses, orang hebat, orang cemerlang dan orang baik (akhlakul karimah).
"Namun sayang sekali tidak semua anak bernasib seperti itu. Mengapa? Alasannya karena tidak ada suport sistem dan keteladanan yang baik dari keluarga dan lingkungan," terang Budi.
Masih kata Budi, dari zaman ke zaman, akhlak manusia semakin bobrok dan bangkrut saja. Tapi anak-anak tidak boleh ikut dan bahkan harus diselamatkan dari kebobrokan dan kebangkrutan akhlak itu.
"Salah satunya, orang dewasa harus nenciptakan ekosistem yang baik buat mereka, seperti membuka Taman Bacaan Masyarakat/TBM," demikian tutup Budi.
Sebagai informasi, TBM Budi Sabarudin juga menerima donasi buku anak-anak usia SD. Diutamakan buku fiksi bergambar dan berwarna.
Parlemen 6 hari yang lalu
Politik | 4 hari yang lalu
Hukum | 6 hari yang lalu
Ekbis | 6 hari yang lalu
Hukum | 5 hari yang lalu
Keamanan | 3 hari yang lalu
Parlemen | 5 hari yang lalu
Hukum | 6 hari yang lalu
Keamanan | 3 hari yang lalu
Nasional | 5 hari yang lalu