Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

KUR 800 Ribu Debitur Dimulai, Serap Hingga 9,5 Juta Pekerja!

Laporan: Iyan Sopian
Selasa, 21 Oktober 2025 | 21:03 WIB
Menteri UMKM Maman bdurahman dalam Acara Akad Massal KUR 800.000 Debitur dan Peluncuran Kredit Program Perumahan di Surabaya, Selasa (21/10). - Humas UMKM -
Menteri UMKM Maman bdurahman dalam Acara Akad Massal KUR 800.000 Debitur dan Peluncuran Kredit Program Perumahan di Surabaya, Selasa (21/10). - Humas UMKM -

RMBANTEN.COM - Surabaya, UMKM - Pemerintah menggelar Akad Massal Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi 800.000 debitur UMKM di 38 provinsi secara serentak. 
 

Kegiatan ini melibatkan Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, serta pemerintah daerah dan lembaga keuangan.
 

Langkah kolaboratif lintas kementerian ini menjadi bagian dari strategi besar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat struktur ekonomi nasional melalui peningkatan produktivitas UMKM dan penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan.
 

Rp300 Triliun untuk 3,5 Juta Debitur Baru dan Graduasi
 

Menteri UMKM Maman Abdurrahman menegaskan keyakinannya bahwa penyaluran KUR tahun 2025 sebesar Rp300 triliun kepada 2,34 juta debitur baru dan 1,17 juta debitur graduasi akan membawa dampak signifikan terhadap lapangan kerja nasional.
 

“Dari total target sekitar 3,5 juta debitur, setiap entitas usaha mampu menyerap 2 hingga 3 tenaga kerja. Artinya, ada sekitar 7 hingga 9,5 juta pekerja yang akan terserap melalui program KUR ini,” ujar Menteri Maman dalam Acara Akad Massal KUR 800.000 Debitur dan Peluncuran Kredit Program Perumahan di Surabaya, Selasa (21/10).
 

Hingga kini, total penyaluran KUR telah mencapai Rp218 triliun kepada lebih dari 3,7 juta debitur UMKM, baik debitur baru maupun graduasi.

Rekor Baru: 60 Persen KUR ke Sektor Produksi
 

Maman menyebut tahun 2025 sebagai momentum bersejarah karena untuk pertama kalinya alokasi KUR sektor produksi menembus 60,6 persen dari total penyaluran, senilai Rp132,5 triliun.
 

“Alhamdulillah, berkat arahan Bapak Presiden, untuk pertama kalinya di era Presiden Prabowo Subianto, alokasi KUR ke sektor produksi mencapai 60 persen — capaian yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ujarnya.
 

Menurut Maman, angka ini penting karena semakin besar porsi sektor produksi, semakin luas pula dampak ekonomi dan penyerapan tenaga kerjanya.
 

Airlangga: Fokuskan ke Usaha Produktif
 

Senada, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan pentingnya menjaga fokus penyaluran KUR pada sektor produktif.
 

“Usaha-usaha produktif biasanya mempekerjakan tiga sampai lima tenaga kerja. Jadi, peningkatan KUR di sektor ini akan menambah jumlah tenaga kerja di bidang wirausaha,” katanya.
 

Pemerintah bersama Kementerian UMKM juga menargetkan peningkatan porsi KUR ke sektor produksi menjadi 62 persen pada tahun 2026, sebagai bagian dari strategi berkelanjutan memperkuat fondasi ekonomi produktif nasional.
 

Komitmen Kolaboratif
 

Menteri Maman menutup dengan ajakan agar seluruh pihak memperkuat sinergi dalam mendistribusikan KUR secara adil dan tepat sasaran.
 

“Momentum akad massal ini menjadi komitmen bersama antara kementerian, pemerintah daerah, dan lembaga keuangan untuk terus mendukung pelaku UMKM di seluruh Indonesia,” tegasnya.
 

Program KUR 2025 diharapkan tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mempercepat transformasi UMKM menuju kelas menengah produktif yang mandiri dan berdaya saing global.rajamedia

Komentar: