Banten

Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Keamanan

Nasional

Olahraga

Dunia

Opini

Galeri

Gaya Hidup

Budaya

Pendidikan

Kesehatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Kisah Anak Pedalaman Sumatera Miliki Blueprint Membuat RS Internasional

Laporan: Raja Media Network
Minggu, 12 Maret 2023 | 20:45 WIB
Dr. Tarmizi Hakim luncurkan buku autobiografi/Lani
Dr. Tarmizi Hakim luncurkan buku autobiografi/Lani

RMBanten.com, Tangsel - Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) telah meletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Internasional (RSI) di Bali pada 27 Desember 2021 lalu.

RS ini diharapkan dapat menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK) di bidang kesehatan.

Terlebih, dibangunnya RS ini tidak lain karena masih banyaknya masyarakat Indonesia yang memilih berobat ke luar negeri karena fasilitasnya yang lengkap.

Tapi, perlu diketahui, perencanaan pembangunan RS Internasional di Bali sudah terencana sejak tahun 2004 oleh sosok anak pedalaman Bukit Barisan di Sumatera bernama Dr. H. Tarmizi Hakim.

Hal itu, tertuang dalam peluncuran buku autobiografi miliknya berjudul 'From Sumatran Jungle Village to The Wolrd of Heart Surgery and Beyond' di Kedai Ongs, Hidden Paradise, Pondok Cabe, Tangsel, Minggu (12/3).

Di dalam bukunya mantan Direktur Rumah Sakit (RS) Harapan Kita ini mengatakan, jika ia mendatangi Menteri Kesehatan Achmad Sujudi tahun 2004 untuk menyampaikan ide pembangunan RS Internasional di Bali.

"Menteri Achmad Sujudi langsung menyambut ide cemerlang ini dan mulailah aku diminta untuk Resebility Study dan Blueprint-nya. Aku dibantu oleh Dr. Hardiman SpKJ (alm) dan Dr. Untung dari pihak Departemen Kesehatan," kata Tarmizi.

Namun, ide cemerlang Tarmizi ini hanya sia-sia dikarenakan Pemilu dan bergantinya kepemimpinan pemerintahan dari Megawati Soekarnoputri ke Susilo Bambang Yudhoyono.

Tarmizi mencoba menghadap Menteri Kesehatan yang baru, untuk pembicaraan lanjutan pembangunan RS Internasional di Bali.

Akan tetapi, ia tidak mendapat respons yang baik. Dan, rencana tersebut hilang begitu saja.

Hingga akhirnya, Tarmizi justru mendapat apresiasi menjadi Dokter ahli bedah jantung yang diakui dunia.

Tarmizi juga menuturkan, melalui buku autobiografinya ini diharapkan dapat memacu para generasi bangsa untuk termotivasi dan terus berjuang mencapai kesuksesan.

"Sejak kecil, membaca buku adalah hobi saya, terutama biografi yang banyak mewariskan tentang motivasi dan nilai-nilai kehidupan. Karena itu, saya juga ingin menuliskan hal-hal yang bisa menjadi pelajaran bagi generasi sekarang dan di masa mendatang," ujarnya.

Bahkan, Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono, mengapresiasi semangat juang Tarmizi demi menggapai cita-cita.

"Keberanian dalam mengejar mimpi, kerja keras dalam mengejar cita-cita dan ketulusan dalam hidup beliau curahkan dengan sangat menyentuh dalam buku ini," jelas Dante.

Tak hanya itu, pencapaian Tarmizi juga diakui oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno melalui rekaman video.

"Dokter Tarmizi Hakim adalah dokter berdedikasi tinggi yang mengabdi pada bangsa selama 40 tahun. Saya sangat terkesan pada beliau, karena di masa pensiun masih aktif menjadi entrepreneur, seperti punya klinik, kafe, restoran, properti dan banyak bidang bisnis lainnya. Ini membuktikan bahwa tidak ada batasan usia untuk menjadi seorang entrepreneur," ungkap Sandiaga.

Pada kesempatan itu, Tarmizi juga menyumbangkan sedekah Rp 10 juta untuk korban gempa Turki-Suriah melalui Badan Amil Zakat Nasional.rajamedia

Komentar: