Banten

Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Keamanan

Nasional

Olahraga

Dunia

Opini

Galeri

Gaya Hidup

Budaya

Pendidikan

Kesehatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

KIM Bukan Rujukan Koalisi di Pilgub Banten! Airin Berpotensi Pasangan dengan Ade Sumardi

Laporan: Raja Media Network
Jumat, 31 Mei 2024 | 22:39 WIB
Kolase Bcagub Airin Rachmi Diany dan Ketua DPD PDIP Banten. (Foto: Repro)
Kolase Bcagub Airin Rachmi Diany dan Ketua DPD PDIP Banten. (Foto: Repro)

RMBANTEN.COM - Pilgub Banten, Koalisi - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) baik itu Pilgub, Pilbup dan Pilwakot di Provinsi Banten koalisinya cair, tidak lagi merujuk kepada koalisi Pilpres.

Pernyataan itu disampaikan jurnalis senior Zaki Mubarok dalam serial diskusi membedah arah Koalisi di Pilgub Banten, Jumat (31/5).

"Kita bisa melihat, para calon terutaman bakal calon gubernur bermanuver untuk mendapat dukungan ke semua partai, terutama partai yang potensial punya kekuatan basis konstituen," ujar Zaki.

CEO Raja Media Network itu mencontohkan, bagaimana lenturnya Bacagub Airin Rachmi Diany ini melakukan penjajakan bahkan mendaftar untuk mendapat dukungan dari partai-partai yang nota bene bersebrangan di Pilpres kemarin.

"Kita lihat bagaimanan Airin mendaftar di PDIP, PKB dan NasDem. Itu menggambarkan Airin ingin menang dan tidak terpaku dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) saat Pilpres," ujar Zaki.

"Padahal kita ketahui, Airin adalah Ketua Pemenangan TKD Prabowo-Gibran di Provinsi Banten," sambungnya.

Menurut Zaki, langkah Airin ini tepat. Walaupun elektoral Airin cukup kuat, tapi bisa aja malah kalah jika Airin tidak tepat dalam memilih calon pendamping.

"Bisa saja disini Airin memilih Ketua DPD PDIP Banten Ade Sumardi daripada rekan koalisi di Pilpres Andra Soni (Ketua DPD Gerindra Banten) yang poster balihonya bertebaran dimana-mana," ujarnya.

Dikatakan Zaki, pernyataan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Banten Ratu Tatu Chasanah yang akan terus menjalin komunikasi dengan seluruh partai politik (Parpol) dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak, cukup menegaskan bahwa koalisi di Pilgub Banten cair tanpa melihat konstalasi saat pemilihan presiden (Pilpres).

Kata Zaki, Tatu memberikan penegasan kalau, koalisi partai politik cukup cair di Pilkada serentak di Banten. Komunikasi pun dilakukan dengan seluruh parpol, baik yang di dalam maupun luar parlemen.

"Tidak ada lagi KIM harus dengan KIM, non KIM dengan non KIM. Di Partai Golkar tidak ada intruksi seperti itu, jadi silakan teman-teman di daerah nyaman dengan siapa,” ujarnya.

Kim pecah?

Sementara Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul mempunyai analisa yang sama. Ia menyebut, kemungkinan Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Provinsi Banten tidak akan bersatu di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2024.

Kemungkinan itu kata dia, bukan tanpa sebab.

"KIM potensial bisa jadi diterapkan di Banten, ada Golkar, Demokrat dan lain-lain. Politik itukan dinamis, tapi KIM itu juga bisa pecah,” ujar Adib, Jumat, (31/5).

"Pecah kenapa? Kalau hari ini kita berhitung tokoh potensial salah satunya misalnya Airin, Rano Karno, WH, Arief misalnya, apalagi kalau kita sebut Airin di-backup oleh dinasti yang mesin politiknya lagi onfire, yang spesialis borong partai, itu bisa pecah,” sambung dia.

Selain itu kata Adib, banyaknya tokoh di KIM Banten yang memutuskan untuk maju Pilgub Banten 2024, sebagai tanda awal pecahnya koalisi pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itu.

Tokoh-tokoh politik di KIM Banten di antaranya Politisi Golkar Airin Rachmi Diany, Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Banten Andra Soni, Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Banten Iti Octavia Jayabaya dan mantan Walikota Tangerang yang juga merupakan kader Demokrat Arief R Wismansyah.

"Walaupun potensial Airin misalnya di Tangerang Raya karena sudah kuat di Tangerang Raya pasti dia juga akan melihat tokoh yang bakal digandeng dari sisi Serang sana. Di situlah yang menurut saya ketika menggandeng itu KIM bisa pecah,” pungkasnya.rajamedia

Komentar: