Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Kapolresta Serang Kota Bongkar Penyebab Kasus Keracunan MBG, Simak Disini!

Laporan: Iyan Sopian
Jumat, 03 Oktober 2025 | 07:46 WIB
Wali Kota Serang Budi Rustand bersama Kapolresta Serang Kota Kombes Pol Satria Yudha saat kunjungan MBG ke SDN 02 Kota Serang, pastikan MBG aman- Dok Pemkot Serang -
Wali Kota Serang Budi Rustand bersama Kapolresta Serang Kota Kombes Pol Satria Yudha saat kunjungan MBG ke SDN 02 Kota Serang, pastikan MBG aman- Dok Pemkot Serang -

RMBANTEN.COM - Kota Serang, MBG - Isu keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) akhirnya mendapat penjelasan resmi dari pihak kepolisian. Kapolresta Serang Kota Kombes Pol Satria Yudha angkat bicara menyikapi kekhawatiran masyarakat yang muncul belakangan ini.
 

Dalam penjelasannya, Kamis (2/10/2025) saat melakukan kunjungan MBG ke SDN 02 Kota Serang.  Satria memastikan bahwa berdasarkan penanganan kasus yang pernah dilakukan, penyebab utama keracunan adalah faktor teknis pengolahan makanan, bukan unsur kesengajaan.
 

"Keracunan yang pernah kami tangani terjadi karena makanan dimasak terlalu lama sehingga basi. Unsur lain belum ditemukan," tegas Satria. 
 

"Untuk Kota Serang sendiri, alhamdulillah hingga saat ini belum ada laporan kasus serupa."
 

Satgas Khusus Akan Dibentuk untuk Perkuat Pengawasan
 

Menyikapi potensi masalah ini, Kapolresta mengungkapkan langkah preventif yang sedang disiapkan. Pihaknya bersama pemda dan stakeholder terkait akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus pengawasan MBG.
 

"Untuk mencegah insiden, kami sedang membahas pembentukan Satgas khusus pengawasan MBG," bebernya. 
 

"Satgas ini nantinya akan melibatkan seluruh pihak, mulai dari Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, TNI/Polri, hingga kejaksaan."
 

SOP Masak dan Distribusi Jadi Perhatian Khusus
 

Kapolresta mengakui bahwa kendala teknis masih menjadi tantangan dalam pelaksanaan MBG. Meski dapur penyedia makanan (SPPG) sudah memenuhi syarat formal, implementasi di lapangan perlu lebih disiplin.
 

"SPPG berdiri dengan rekomendasi resmi dan memiliki persyaratan yang jelas. Namun, teknis di lapangan perlu lebih diperhatikan," jelas Satria. 
 

"Proses memasak jangan terlalu lama, pendistribusian harus tepat waktu, agar kualitas makanan tetap terjaga."
 

Kolaborasi Lintas Sektor Kunci Keberhasilan MBG
 

Di akhir penjelasannya, Kapolresta menekankan pentingnya sinergi semua pihak dalam pengawasan program strategis pemerintah ini. Menurutnya, pendekatan parsial tidak akan efektif untuk memastikan MBG berjalan optimal.
 

"Program MBG ini adalah program pemerintah. Maka, semua pihak harus terlibat. Dengan adanya kolaborasi lintas sektor, pengawasan bisa dilakukan secara lebih ketat dan menyeluruh," pungkasnya.
 

Langkah proaktif ini diharapkan dapat mencegah terjadinya kasus keracunan makanan dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap program bantuan sosial pemerintah.rajamedia

Komentar: