Gas Menipis, Dewan Minta Ekspor ke Singapura Perlu Ditinjau Ulang
RMBANTEN.COM - Info Parlemen – Produksi gas mengalami penurunan akibat faktor alam (natural decline) telah menyebabkan pasokan gas di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) berkurang signifikan.
Wakil Ketua Komisi XII DPR RI Sugeng Suparwoto menyatakan perlunya langkah konkret untuk mengatasi masalah ini.
Sugeng menekankan pentingnya penerapan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO) untuk memastikan alokasi gas domestik mencukupi.
"Gas jatah pemerintah harus diatur sedemikian rupa. Ini adalah salah satu langkah yang harus diambil," ujar Sugeng dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) antara Komisi XII DPR RI dan Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (23/1).
Impor Gas sebagai Alternatif
Politisi Fraksi Partai NasDem itu juga menyatakan bahwa jika kebutuhan gas domestik tetap tidak terpenuhi setelah berbagai upaya dilakukan, opsi impor perlu dipertimbangkan.
"Jika segala cara sudah dilakukan tetapi masih kurang, maka kita bisa membuka opsi impor. Memang harga gas global relatif mahal saat ini, namun sebelumnya, seperti sebelum perang di Ukraina, gas dari Amerika Serikat cukup murah karena kelebihan produksinya," jelas Sugeng.
Diskusi dengan Pemangku Kepentingan
Dalam waktu dekat, Sugeng mengungkapkan bahwa Komisi XII DPR RI akan berkomunikasi dengan PGN, SKK Migas, Dirjen Migas, dan pemerintah terkait kuota gas domestik, khususnya untuk kawasan Batam dan daerah lainnya di Kepri. Ia menekankan perlunya proyeksi kebutuhan gas yang terukur untuk memastikan ketersediaan energi di masa depan.
Peninjauan Ekspor ke Singapura
Salah satu langkah yang diusulkan Sugeng adalah meninjau kembali ekspor gas ke Singapura untuk memprioritaskan pemenuhan kebutuhan domestik.
"Kita harus memastikan nilai keekonomian yang baik, baik untuk kebutuhan energi maupun sebagai bahan baku industri petrokimia di dalam negeri," tegasnya.
Langkah ini diharapkan dapat mengatasi tantangan pasokan gas di Kepri sekaligus mendukung pembangunan industri domestik yang membutuhkan gas sebagai energi dan bahan baku.
Sugeng menutup pernyataannya dengan optimisme bahwa potensi besar gas domestik dapat dioptimalkan melalui kebijakan yang tepat dan koordinasi antara pemerintah, legislatif, dan pemangku kepentingan terkait.
Keamanan | 5 hari yang lalu
Politik | 5 hari yang lalu
Hukum | 6 hari yang lalu
Peristiwa | 6 hari yang lalu
Ekbis | 6 hari yang lalu
Banten | 5 hari yang lalu
Opini | 6 hari yang lalu
Politik | 4 hari yang lalu
Parlemen | 4 hari yang lalu