Banten

Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Keamanan

Nasional

Olahraga

Dunia

Opini

Galeri

Gaya Hidup

Budaya

Pendidikan

Kesehatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Ditelikung DPP Demokrat! Arief dan Iti Gagal Nyalon di Pilgub Banten

Laporan: Tim Redaksi
Senin, 22 Juli 2024 | 09:01 WIB
Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul.
Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul.

RMBANTEN.COM - Pilgub Banten - Dua kader Demokrat Provinsi Banten gagal maju menjadi calon Gubernur maupun Wakil Gubernur Provinsi Banten setelah DPP Demokrat memberikan dukungan secara resmi kepada bakal pasangan calon gubernur dan wakil, Andra Soni - Dimyati.


Dua kader yang disebut-sebut kader terbaik itu, yaitu Iti Octavia Jayabaya (Ketua DPD Demokrat Banten) dan Arief Wismansyah (Mantan Walikota Tangerang dua periode).


Khusus untuk Arief sampai saat ini baik baliho dan spanduk masih bertebaran hampir di seluruh wilayah provinsi Banten.

 

Dua kader terbaik Demokrat Banten Iti Octavia Jayabaya dan Arief Wismanyah gagal Nyagub setelah DPP Demokrat memberikan dukungan kepada Andra Soni - Dimyati di Pilgub Banten.
 

Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul melihat Partai Demokrat Provinsi Banten ditelikung oleh DPP Partai Demokrat sehingga keputusan lebih banyak diambil oleh DPP Partai Demokrat.


"Demokrat Banten ini dipotong di jalur atas oleh DPP-nya sendiri. AHY lebih mementingkan jalur politik DPP ke KIM ketimbang Demokrat Banten,” katanya.


Dikatakan Adib, Partai Demokrat Banten memiliki dua kader potensial dengan pengalaman mumpuni dan jaringan serta logistik yang tidak kalah dengan calon lain. Keduanya adalah Arief R Wismansyah dan Iti Octavia Jayabaya.


Arief memiliki pengalaman sebagai Walikota Tangerang selama 10 tahun dan lima tahun sebagai Wakil Walikota Tangerang.

Sementara Iti memiliki pengalaman sebagai Bupati Lebak selama 10 tahun. Keduanya memiliki jejaring massa dan ketebalan isi tas mereka juga bisa diadu.


"Namun semuanya seolah sia-sia, setelah dukungan langsung pusat kepada Andra Soni dan Dimyati," ujarnya.

 

Adib memprediksi, manuver yang dilakukan DPP Partai Demokrat ini memmbut para kader Partai Demokrat Banten tidak akan solid mendukung pasangan yang diberikan surat rekomendasi oleh DPP Partai Demokrat.

 

Adib bahkan memprediski internal Partai Demokrat Banten cenderung pecah di Pilgub Banten ini.

 

"Apalagi, Pilkada itu, Pilgub, lebih melihat figur ketimbang partai politik. Karena masing-masing dua orang ini seperti punya militansi pendukung yang tidak melihat partai,” ujarnya.


Dikatkan Adib peluang Arief masih ada walaupun partai-partai sudah berkoordinasi berkoalisi. Namun politik bukan matematik, dia dinamis setiap saat.

 

Arif masih ada kesempatan sampai sebelum masa pendaftaran bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten ke KPU pada Agustus mendatang.

"Masih ada waktu kejutan-kejutan daro partai politik," ujarnya.


Termasuk bagaimana Arief memberikan kejutan di detik akhir, karena selalu ada kemungkinan dalam politik.


Hanya saja, kta Adib, jika melihat kondisi saat ini,  peluang Arief untuk tetap maju di Pilgub Banten memang mengecil.


"Peluangnya agak meredup dan kecil,” katanya.


Diketahui, DPP Partai Demokrat secara resmi menyerahkan surat rekomendasi kepada pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten Andra Soni dan Dimyati Natakusumah yang diusung oleh Partai Gerindra dan PKS.


Bahkan, surat rekomendasi untuk Andra dan Dimyati itu diserahkan langsung oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono di di DPP Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/7).


AHY berharap mudah-mudahan pasangan ini bukan hanya bisa berlayar atau mencalonkan diri, tetapi juga bisa menang.


Ketika Andra dan Dimyati menjadi gubernur dan wakil gubernur, dia berharap bisa bersinergi dan berkolaborasi dengan Partai Demokrat dalam berbagai peran, baik di pemerintahan provinsi, kabupaten, kota, dan juga di DPRD.


"Mudah-mudahan cita-cita tadi mewujudkan Banten yang semakin maju dan sejahtera benar-benar bisa kita wujudkan lima tahun mendatang," kata AHY.


Turut hadir mendampingi AHY, Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsa, Ketua BPOKK Herman Khaeron, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, dan Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Banten Iti Octavia Jayabaya.


Sekretaris DPD Partai Demokrat Provinsi Banten Eko Susilo yang juga hadir dalam pertemuan itu mengatakan, dengan telah keluarnya surat rekomendasi untuk Andra dan Dimyati maka langkah Arief untuk maju di Pilkada Banten menjadi terhenti.


Padahal, sebelumnya Arief diberi kesempatan yang sama dengan para calon lain yang ikut penjaringan untuk bisa mendapatkan surat rekomendasi dari Partai Demokrat.


"Pak Arief sudah diberikan kesempatan,” kata Eko.


Eko mengungkapkan, perintah Partai Demokrat jelas kepada para calon yang ikut penjaringan, termasuk Arief, yaitu agar mereka mendapatkan partai koalisi untuk memenuhi persyaratan 20 persen kursi DPRD Banten.


Sebab Partai Demokrat hanya memiliki 11 kursi dan kurang 9 kursi agar bisa mengusung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten.


"Tetapi sampai dengan kemarin (Arief Wismansyah) belum berhasil mendapatkan partai koalisi,” kata Eko.


Kegagalan Arief untuk mendapatkan partai koalisi karena Partai Gerindra sudah terlebih dahulu menawarkan koalisi yang kemudian disambut baik oleh Partai Demokrat.


"Partai keburu diboyong oleh Gerindra,” demikian Tutup Eko.rajamedia

Komentar: