Banten

Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Keamanan

Nasional

Olahraga

Dunia

Opini

Galeri

Gaya Hidup

Budaya

Pendidikan

Kesehatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Dada Punggung

Oleh: Dahlan Iskan
Selasa, 08 Oktober 2024 | 07:34 WIB
Presiden Jokowi saat acara Nusantarun di IKN, Minggu, 6 Oktober 2024. -Setpres-
Presiden Jokowi saat acara Nusantarun di IKN, Minggu, 6 Oktober 2024. -Setpres-

RMBANTEN.COM - Disway - KAPAN itu. Saya membayangkan alangkah meriahnya pesta perpisahan untuk Pak Jokowi. Yakni saat beliau mengakhiri masa pengabdian sebagai presiden dua periode.

 

Kapan itu. Saya membayangkan pesta perpisahan itu akan diadakan oleh berbagai unsur dalam masyarakat. Berhari-hari. Bergantian. Pun oleh kelompok seniman. Musik jalanan. Ondel-ondel. Parade.

 

Kapan itu. Saya membayangkan begitu banyak orang akan menangis. Sedih akan berpisah. Terharu akan jasa-jasa besarnya. Meratap. Sepanjang jalan. Dari Istana menuju bandara Halim untuk pulang ke Solo dengan pesawat biasa.

 

Anda sudah tahu: pemerintahan Pak Jokowi sangat pandai membuat pesta. Pertemuan puncak G-20 diakhiri dengan pesta yang belum pernah ada duanya: di kompleks Garuda Wisnu Kencana, Bali. Sangat mengesankan. Mengagumkan.

 

Pembukaan Asian Games di Jakarta ibarat pembukaan Olimpiade. Sangat meriah. Anggun.

 

Pesta pernikahan anaknya pun telah berubah menjadi pesta budaya Jawa. Terbesar. Terbaik. Tiada duanya. Pun dibanding zaman kerajaan Jawa.

 

Lihat juga sidang-sidang pleno gabungan DPR-DPD: peristiwa politik konstitusi itu telah berhasil dibuat menjadi pesta pakaian adat Nusantara.

 

Bahkan, upacara kenegaraan hari kemerdekaan 17 Agustus di Istana Negara dihilangkan kesakralannya. Diubah jadi pesta. Joget-joget. Menghibur.

 

Hanya satu pesta besar yang gagal. Tidak jadi diadakan: pesta boyongan ke ibu kota Nusantara, IKN. Pernah tersiar berita bahwa boyongan ke ibu kota baru itu akan menjadi pesta yang terbesar di antara yang terbesar.

 

Bisa jadi, awalnya, itu akan menjadi pesta pertama dari rangkaian pesta perpisahan. Terjadi di bulan Agustus 2024, hanya dua bulan sebelum berakhirnya masa jabatan.

 

Ketika 17 Agustus 2024 itu tiba, semuanya pudar. Air belum siap mengalir ke sana. Jalan belum jadi. Bangunan masih dikerjakan.

Berita yang muncul tiap hari adalah gambaran kebelumsiapan IKN untuk ditempati. Apalagi dipestakan.

 

Semua kebutuhan itu akhirnya tersedia. Air ada. Jalan ada. Istana ada. Minimalis. Proyek air minum selesai. Jalan-jalan diaspal. Gedung-gedung dikebut. Semua konsentrasi terpusat untuk menyelesaikan proyek. Sampai tidak ada kesempatan untuk memikirkan pesta boyongan.

 

Anda pun sudah tahu: di IKN akhirnya hanya ada upacara hari kemerdekaan yang tidak istimewa. Acaranya sendiri berjalan lancar tapi tidak jadi ada pesta.

 

Masih ada waktu. Masih 10 hari lagi Pak Jokowi meninggalkan Istana. Masih ada kesempatan bagi siapa pun untuk merencanakan pesta perpisahan. Menunjukkan hormat pada pemimpin tertinggi negara. Menyampaikan rasa terima kasih atas kepemimpinannya selama 10 tahun.

 

Sudah selayaknya pemimpin yang sudah bekerja keras untuk bangsanya dikenang secara baik. Lewat cara masing-masing.

Toh kita telah puja-puja ketika beliau datang. Kita harus puja-puja pula ketika beliau pergi. Tampak dada, tampak punggung.rajamedia

Komentar:
BERITA LAINNYA
Foto-foto Wahyu Kokkang saat merawat ibunda yang ada di bukunya. [Disway]
Kokkang Ibunda
Kamis, 21 November 2024
Bersama Ign Harjito (jaket hitam). [Disway]
Bergodo Kebogiro
Rabu, 20 November 2024
Ilustrasi perjalanan Dahlan Iskan dari Hartford ke Chicago. [Disway]
Critical Parah
Selasa, 19 November 2024
Prasasti Iqra di Yale University. [Disway]
Tafsir Iqra
Senin, 18 November 2024
ersama para orang tua dan peserta yang mengikuti The World Scholar’s Cup Tournament of Champions. [Disway]
Medali Debat
Minggu, 17 November 2024
Elon Musk, Donald Trump and Vivek Ramaswamy. [Foto: Dok Getty Images]
Pemerintah Sederhana
Sabtu, 16 November 2024