Cairkan Apatisme Generasi Muda, Subkhan: Gibran Pilihan Tepat Cawapres Prabowo
RMBanten.com - Polhukam - Nama Gibran Rakabuming Raka akhir-akhir santer dibicarakan dalam peta Calon Wakil Presiden (Cawapres). Sebagai sosok anak muda, nama Gibran ini menarik untuk untuk ditelsik, terutama buat kalangan gen-Z dan milineal.
Sejumlah kelompok masyarakat pun megajukan Walikota Solo sebagai alternatif bakal calon wakil presiden yang akan membawa angin segar bagi iklim demokrasi di Indonesia.
Gibran diyakini dapat membangkitkan antusias generasi muda untuk ikut berkontribusi pada kegiatan politik di Indonesia ditengah tingginya indeks ketidakpedulian (apatis) generasi muda pada politik.
Sekretaris DPD Partai Gelora Indonesia Kota Tangerang Selatan, Subkhan Agung Sulistio, menyambut baik adanya usulan Gibran Rakabuming, sebagai Cawapres mendampingi Prabowo Subianto sebagai Capres pada perhelatan Pilpres 2024.
Menurutnya, kehadiran Gobran sebagai Cawapres dapat dijadikan momentum untuk menggelorakan minat generasi muda pada dunia politik. Mengingat, tingginya kencenderungan apatis generasi muda pada politik.
“Sejarah mencatat, generasi muda memiliki peran besar pada proses kemerdekaan Indonesia. Modal inilah yang seharusnya terus didengungkan. Sebab, hingga saat ini generasi muda masih memiliki semangat dan bekal yang cukup kuat untuk membawa Indonesia menjadi jauh lebih baik,” ujarnya.
Subkhan menilai, salah satu penyebab tingginya tingkat apatis generasi muda, disebabkan karena kurangnya ruang atau kesempatan yang diberikan kepada generasi muda untuk terlibat dalam kegiatan politik guna mengekspresikan ide dan gagasannya.
Akibatnya, ruang-ruang diskusi kritis menjadi sepi peminat dan lambat laun menghilang.
“Semakin kesini, generasi muda hampir tidak pernah diberikan ruang yang cukup untuk menyampaikan dan mengaplikasikan ide serta gagasannya. Keberadaan generasi muda untuk terlibat dalam aktivitas politik cenderung dipandang sebelah mata. Inilah yang pada akhirnya membuat sebagian besar generasi muda apatis atau bahkan antipasti pada kegiatan politik,” cetusnya.
Kalaupun diberi ruang, lanjut Subkhan, sejauh ini generasi muda hanya dilibatkan dalam gerakan festival politik yang bergerak pada tataran kemasan tapi tidak dilibatkan dalam konteks politik sesungguhnya.
Generasi muda dijadikan sebuah gimmick politik untuk meraup suara pemilih muda yang signifikan.
Sebagaimana laporan yang dirilis Litbang Kompas Mei 2023, disebutkan bahwa warga yang berusia 40 tahun ke bawah memiliki persentase suara dominan pada Pemilu 2024.
Mereka ini tergolong sebagai pemilih muda, berasal dari generasi Z dan generasi milenial, ada sebanyak 56 persen atau 115,6 juta orang dari total pemilih.
Sebab itu, Subkhan berharap, kehadiran Gibran yang diusulkan sebagai Cawapres dapat menjadi magnet bagi generasi muda untuk ikut terlibat pada kegiatan politik tidak lagi apatis atau antipati.
Terlebih, Gibran memiliki track record yang cukup dalam memimpin Kota Surakarta, sehingga Gibran adalah tokoh muda yang tepat untuk kembali menggelorakan semangat generasi muda.
Parlemen 6 hari yang lalu
Politik | 4 hari yang lalu
Hukum | 6 hari yang lalu
Hukum | 5 hari yang lalu
Ekbis | 6 hari yang lalu
Keamanan | 3 hari yang lalu
Parlemen | 4 hari yang lalu
Hukum | 6 hari yang lalu
Nasional | 5 hari yang lalu
Politik | 5 hari yang lalu