Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

BRIN Buka Suara Soal Pengalihan Jalan di Tangsel: Untuk Lindungi Fasilitas Nuklir dan Roket!

Laporan: Firman
Rabu, 15 Oktober 2025 | 13:46 WIB
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko - Foto: Dok. BRIN -
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko - Foto: Dok. BRIN -

RMBANTEN.COM - Serpong, BRIN - Di tengah keresahan warga atas migrasi monyet dari kawasan BRIN, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko justru angkat bicara mengenai polemik penutupan jalan di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) BJ Habibie, Serpong. 
 

Ia menegaskan bahwa BRIN tidak menutup akses jalan, melainkan mengalihkannya ke rute baru yang sudah dibangun.
 

"Dengan status Obvitnas, KST B.J. Habibie menjadi area yang memerlukan tingkat pengamanan tinggi," ujar Handoko dalam keterangannya melansir laman RRI, Kamis (15/10/2025).
 

Pengalihan Jalan Demi Keamanan Fasilitas Vital
 

Handoko menjelaskan bahwa pengalihan akses jalan ini merupakan implementasi dari penetapan kawasan tersebut sebagai Obyek Vital Nasional (Obvitnas). Kebijakan ini berdasarkan Perpres Nomor 63 Tahun 2004 dan Keputusan Kepala BRIN Nomor 191/I/HK/2024.
 

"Pengalihan ini sangat penting untuk memastikan integrasi kawasan dan mencegah risiko akses ilegal yang dapat membahayakan fasilitas vital negara," tegas Handoko.
 

Fasilitas Strategis di Dalam Kawasan BRIN
 

Kepala BRIN membeberkan alasan mendasar mengapa pengamanan ketat diperlukan. Di dalam kawasan seluas 320 hektar tersebut terdapat berbagai fasilitas strategis nasional:

 

1. Fasilitas nuklir untuk penelitian dan pengembangan
2. Area pengembangan roket dan propelan
3. Laboratorium berstandar internasional
4. Berbagai instalasi riset teknologi tinggi

 

"Status Obvitnas ini bukan main-main. Di dalamnya terdapat aset-aset negara yang sangat vital bagi kemajuan iptek Indonesia," jelas Handoko.
 

Jalan Alternatif Sudah Disiapkan
 

Menanggapi keluhan warga tentang akses transportasi, Handoko menegaskan bahwa BRIN telah menyiapkan jalan alternatif yang memadai. Pengalihan jalan ini disebut tidak akan mengganggu mobilitas warga secara signifikan.
 

"Kami tidak menutup akses, hanya mengalihkan ke jalan baru yang lebih terintegrasi dengan sistem keamanan kawasan," paparnya.
 

Kebijakan pengalihan jalan ini dinilai krusial mengingat kompleksnya aktivitas penelitian dan pengembangan yang dilakukan di kawasan tersebut, termasuk beberapa proyek strategis yang berkaitan dengan pertahanan dan keamanan negara.rajamedia

Komentar: