Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Wali Kota Tangerang Ingatkan Bahaya Generasi "Pintar tapi Rapuh" di Era Disrupsi

Laporan: Firman
Senin, 24 November 2025 | 09:28 WIB
Wali Kota Tangerang Sachrudin saat memberikan sambutan Festival Anak Saleh 2025 yang digelar LDII Kota Tangerang di Gedung Serba Guna SMP Al Furqon Boarding School, Karawaci, Minggu (23/11/2025). - Pemkot Tangerang -
Wali Kota Tangerang Sachrudin saat memberikan sambutan Festival Anak Saleh 2025 yang digelar LDII Kota Tangerang di Gedung Serba Guna SMP Al Furqon Boarding School, Karawaci, Minggu (23/11/2025). - Pemkot Tangerang -

RMBANTEN.COM - Kota Tangerang - Di tengah gempuran era disrupsi informasi, Wali Kota Tangerang H. Sachrudin mengingatkan ancaman lahirnya generasi yang "pintar secara akademis tapi rapuh karakter". 
 

Peringatan ini disampaikannya secara langsung dalam Festival Anak Saleh 2025 yang digelar LDII Kota Tangerang di Gedung Serba Guna SMP Al Furqon Boarding School, Karawaci, Minggu (23/11/2025).
 

"Teknologi dan informasi global hadir tanpa batas. Tantangan kita bukan sekadar mencetak anak yang pintar, tapi yang berkarakter kuat. Tanpa fondasi akhlak yang kokoh, kecerdasan justru bisa menjadi bumerang," tegas Sachrudin.
 

Ancaman Bonus Demografi jadi Beban Sosial
 

Festival bertema "Mewujudkan Generasi Unggul dengan 29 Karakter Menuju Indonesia Emas Tahun 2045" ini menjadi platform strategis untuk mengingatkan bahaya tersembunyi di balik bonus demografi. Sachrudin mengungkap data mencengangkan: hampir seperempat penduduk Kota Tangerang adalah generasi muda yang berpotensi menjadi beban sosial jika salah asuh.
 

"Kami menguatkan kebijakan Kota Layak Anak, tapi keluarga dan masyarakat tetap garda terdepan. Jangan sampai bonus demografi berubah menjadi bencana demografi hanya karena kita lalai membangun karakter," tambahnya dengan nada serius.
 

Tiga Komitmen Pemerintah Provinsi Banten
 

Dukungan terhadap pembangunan karakter ini diperkuat oleh Pemerintah Provinsi Banten. Gubernur Banten yang diwakili Asisten Daerah I Komarudin menegaskan tiga komitmen tak toleran dalam dunia pendidikan.
 

"Kita harus bersama-sama menolak keras segala bentuk kekerasan, perundungan, dan intoleransi di lingkungan sekolah. Ini adalah musuh bersama yang bisa merusak fondasi karakter generasi muda," papar Komarudin.
 

Festival Anak Saleh 2025: Jawaban Tantangan Zaman
 

Festival yang digelar LDII Kota Tangerang ini bukan sekadar acara seremonial. Ketua Panitia Festival Anak Saleh 2025 dalam sambutannya menyebut event ini sebagai ikhtiar nyata menjawab tantangan zaman.
 

"Kami menghadirkan berbagai lomba dan workshop yang tidak hanya mengasah kemampuan kognitif, tapi juga membangun 29 karakter unggul. Mulai dari kejujuran, tanggung jawab, hingga kepedulian sosial," jelasnya.
 

Acara yang berlangsung meriah ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai sekolah dan majelis taklim di Kota Tangerang. Orang tua terlihat antusias mendampingi anak-anak mereka dalam berbagai kegiatan yang dirancang khusus untuk memperkuat karakter dan akhlak mulia.
 

Sebagai penutup, Sachrudin berpesan: "Mari kita jadikan momen ini sebagai titik balik. Tidak ada lagi waktu untuk menunda. Pembangunan karakter harus dimulai sekarang juga, demi Indonesia Emas 2045 yang tidak hanya cerdas, tapi juga berakhlak mulia."
 

Dengan semangat ini, Festival Anak Saleh 2025 menutup acara dengan komitmen bersama untuk terus bersinergi membangun generasi unggul yang siap menghadapi tantangan zaman.

 

Sumber: Pemkot Serangrajamedia

Komentar: