Siaga Banjir! BPBD Tangerang Sebar 80 Personel di 12 Pos Jaga
RMBanten.com - TangKab - Sebanyak 80 personel disiagakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang menyiagakan di 12 pos untuk menanggulangi ancaman bencana banjir.
BPBD setiap hari menyiapkan personel serta peralatan dan perangkat rescue untuk menghadapi bencana, yang bisa datang tiba-tiba.
Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat mengatakan, BPBD menyiapkan 12 pos di Kabupaten Tangerang. Setiap pos terdapat 12 orang yang terbagi dari 6 orang menjaga pos dan 6 orang akan bersiaga. Lebih dari 80 orang disiagakan di semua pos yang ada.
BPBD menyiapkan berbagai peralatan mulai dari perahu, mesin potong untuk pohon tumbang, alat-alat selam dan selalu menyiapkan untuk masyarakat ketika membutuhkan peralatan untuk hal-hal darurat misalkan untuk sembako.
"Kemudian tempat pengungsian ketika terjadi bencana yang mana pada saat itu tidak bisa masak atau beraktivitas maka dari itu kita akan membantu segera,” ujar Ujat saat menggelar Apel Siaga Bencana di Lapangan Raden Arya Yudha Negara Puspemkab Tangerang, Selasa (19/12).
Menurut Ujat, Apel Siaga Bencana di lingkup Pemerintah Kabupaten Tangerang tersebut dirangkaikan dengan Hari Kesadaran Nasional dan Peringatan Hari Bela Negara. Apel Siaga Bencana yang bertema "Sigap dan Tanggap Terhadap Bencana".
Kegiatan ini merupakan bentuk tanggung jawab serta kepedulian Pemerintah Kabupaten Tangerang terhadap bahaya bencana. Terlebih saat ini memasuki fase pergantian musim atau pancaroba di mana kemungkinan terjadinya cuaca ekstrim yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin puting beliung dan longsor.
Kosambi dan Teluknaga
Dijelaskan Ujat Sudrajat, salah satu potensi bencana terdapat di Kosambi dan Teluknaga. Potensi tersebut dilihat dari aliran Cisadane dan banjir rob yang disebabkan dari berbagai macam faktor.
"Daerah tersebut merupakan pesisir jadi ketika hujan turun, potensi terjadinya banjir sangat memungkinkan, tidak hanya hujan tetapi dilihat dari volume air laut yang tinggi juga bisa menyebabkan banjir rob dan gabungan antara volume air laut dengan aliran cisadane juga berpotensi. Maka dari itu kami harus antisipasi lebih untuk ke daerah yang berpotensi tinggi,” jelasnya.
Ujat berharap, pada kondisi saat ini dimana terdapat 8 Ancaman Potensi Bencana diantaranya banjir, banjir bandang, cuaca ekstrim, gelombang ekstrim dan abrasi, gempa bumi, tsunami, kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan, Pemerintah dan masyarakat bisa berkolaborasi dan saling koordinasi, dengan begitu bencana bisa dicegah.
"Saya berharap dengan kebersamaan ini segala macam bencana bisa kita tangani dan bisa meningkatkan kewaspadaan masyarakat untuk tetap menjaga lingkungannya seperti gotong royong dalam membersihkan saluran air dan menebang pohon yang bisa membahayakan, kami tentunya akan selalu membantu ketika masyarakat membutuhkan peralatan untuk menopang kegiatan tersebut,” demikian tutup Ujat.
Nasional 6 hari yang lalu
Parlemen | 6 hari yang lalu
Politik | 4 hari yang lalu
Hukum | 6 hari yang lalu
Hukum | 5 hari yang lalu
Hukum | 6 hari yang lalu
Parlemen | 4 hari yang lalu
Keamanan | 3 hari yang lalu
Ekbis | 6 hari yang lalu
Politik | 5 hari yang lalu