Banten

Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Keamanan

Nasional

Olahraga

Dunia

Opini

Galeri

Gaya Hidup

Budaya

Pendidikan

Kesehatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Ray Rangkuti Lihat Potensi Perppu Tunda Pemilu Dari Kegaduhan Proporsional Tertutup

Laporan: Raja Media Network
Rabu, 04 Januari 2023 | 22:27 WIB
Direktur Eksekutif LIMA Ray Rangkuti/Net
Direktur Eksekutif LIMA Ray Rangkuti/Net

RMBanten.com, Politik - Sistem pemilu proporsional tertutup dan terbuka yang akhir akhir ini ramai diperdebatkan berpotensi terjadinya penundaan Pemilu 2024.

Belum lagi ditambah soal Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) No 2/2022 tentang Cipta Kerja                                                                                                                                                                              
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Indonesia Ray Rangkuti saat berbincang dengan wartawan di Kantor Para Scyndicate, Jakarta Selatan, Rabu (4/1).

Menurut Aktivis 98 ini, apabila sistem proporsional tertutup berlaku maka sangat mungkin terjadi pengurangan jumlah partai politik peserta pemilu.

Disini kata Ray, partai penguasa sangat diuntungkan. Sehingga, terjadi tarik menarik kepentingan hingga gaduh dan pada akhirnya keluar Perppu penundaan Pemilu 2024.

“Saya juga khawatir keluarnya Perppu Ombibus Law kemudian berbagai isu dikeluarkan berkaitan dengan pemilu yaa itu mungkin bisa-bisa jadi dasar untuk mengeluarkan Perppu lagi terkait dengan penundaan pemilu gitu loh. Saya juga khawatir ke sana,” ujar Ray

Kata Ray Rangkuti, cara pemerintah mengeluarkan Perppu agaknya disandarkan pada pendekatan kekuasaan semata.

Padahal, syarat menerbitkan Perppu antara lain harus ada kondisi yang bersifat genting dan memaksa sebagaimana diatur dalam UU.

“Jadi, nilai Perppu itu sudah menjadi nilai kekuasaan gitu loh. Makanya, mengubah lagi dari katakanlah proporsional tertutup lagi, ribut lagi semua kan akhirnya dikeluarkan Perppu tunda pemilu,” pungkas Ray Rangkuti.rajamedia

Komentar: