Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Pemerintah Tegas Tolak Visa Atlet Senam Israel, Ini Kata Menko Yusril

Laporan: Raja Media Network
Jumat, 10 Oktober 2025 | 22:04 WIB
Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas), Yusril Ihza Mahendra. - Repro -
Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas), Yusril Ihza Mahendra. - Repro -

RMBANTEN.COM - Jakarta, Tolak Israel - Pemerintah Indonesia secara resmi menutup pintu bagi atlet senam artistik Israel yang rencananya bertanding di Jakarta. Sikap tegas ini diumumkan langsung Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas), Yusril Ihza Mahendra.
 

“Pemerintah Indonesia tidak akan memberikan visa kepada atlet Israel yang berniat untuk hadir di Jakarta,” tegas Yusril di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (9/10/2025).
 

Keputusan ini bukan tanpa alasan. Yusril menyatakan hal tersebut merupakan bentuk konsistensi dari sikap politik pemerintah yang menolak segala bentuk kontak dengan Israel.
 

Cerminan Sikap Politik Pemerintah
 

Yusril menjelaskan, kebijakan penolakan visa ini berakar dari instruksi langsung Presiden Prabowo Subianto. Ia menyoroti pidato-pidato Prabowo yang konsisten membela kebebasan rakyat Palestina, termasuk kecaman keras yang disampaikan di podium Majelis Umum PBB.
 

“Terakhir, dalam pidato beliau (Presiden) di PBB yang sangat keras mengecam Israel yang terus melakukan kekejaman dan kebiadaban atas rakyat Palestina, terutama di Gaza,” ucap Yusril.
 

Ia menegaskan, langkah ini adalah bukti nyata pemerintah tidak ingin berhubungan dengan Israel, bahkan di ranah olahraga sekalipun. 
 

“Pemerintah Indonesia tegas bahwa tidak akan melakukan kontak apapun dengan pihak Israel, sampai dengan Israel mengakui keberadaan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat,” tegasnya.
 

Harga Mati yang Didukung Rakyat
 

Yusril menyatakan sikap pemerintah ini adalah harga mati. Perubahan hanya mungkin terjadi jika Israel memenuhi syarat utama: mengakui kedaulatan Palestina.
 

“Sikap pemerintah ini juga sejalan dengan harapan seluruh rakyat yang dapat kita simak dalam penolakan keras dari berbagai ormas keagamaan, majelis ulama, pemerintah daerah, dari partai politik, dan itu semua disimak oleh pemerintah,” papar Yusril.
 

Visa Dipastikan Tak Akan Terbit
 

Meskipun ada federasi senam artistik yang telah mengajukan permohonan kehadiran atlet Israel, Yusril memastikan hal itu sia-sia. Ia telah menginstruksikan Kementerian Imigrasi untuk tidak menerbitkan visa mereka.
 

Perlombaan senam artistik internasional tersebut rencananya akan digelar di Jakarta dari tanggal 19 hingga 25 Oktober 2025. Kini, dipastikan kontingen Israel tidak akan tampil dalam event tersebut.rajamedia

Komentar: