Banten

Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Keamanan

Nasional

Olahraga

Dunia

Opini

Galeri

Gaya Hidup

Budaya

Pendidikan

Kesehatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Pembayaran Komodo

Oleh: Dahlan Iskan
Kamis, 11 Mei 2023 | 08:21 WIB
Presiden Jokowi dan PM Timor-Leste Taur Matan Ruak menggelar pertemuan bilateral di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Selasa (09/5). (Foto: BPMI Setpres)
Presiden Jokowi dan PM Timor-Leste Taur Matan Ruak menggelar pertemuan bilateral di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Selasa (09/5). (Foto: BPMI Setpres)

RMBanten.com - Disway - TEROBOSAN masih terus bisa dilakukan Presiden Jokowi. Kali ini memilih Komodo sebagai tempat KTT ASEAN plus 3. Tak terbayangkan KTT ASEAN dilaksanakan di tempat yang begitu jauh dan terpencil.

Tapi itulah cara Presiden Jokowi mempromosikan daerah wisata Indonesia. Apalagi selama pemerintahannya sudah habis-habisan membangun pulau Komodo dan sekitarnya.

Salah satu keuntungan bagi masyarakat Flores bagian barat adalah ini: punya rumah sakit baru di ujung barat pulau itu. Yakni Rumah Sakit Komodo. Yang langsung punya kemampuan melaksanakan intervensi jantung dan stroke.

Menkes Budi Gunadi Sadikin yang membangunnya. Yang melengkapi alat-alatnya. Menugaskan dokter ahlinya. Maka orang Flores kini tidak harus ke Surabaya atau ke Bali untuk pasang ring di jantung. RS Komodo sudah bisa melakukan.

Untuk bisa pasang ring memang harus punya ahli jantung dan pembuluh darah. Lalu harus punya paling tidak tiga perawat ahli. Tidak diperlukan ahli-ahli lainnya. Timnya cukup sederhana. Paling, salah satu perawat itu harus bisa membaca hasil pemeriksaan awal kerja jantung.

Pun untuk bisa melakukan intervensi stroke. Yakni semacam ''pasang ring'' di pembuluh darah di otak yang buntu. Cukup diperlukan ahli saraf. Kalau strokenya lebih berat baru diperlukan ahli bedah saraf.

Berarti selama jadi menkes sudah dua rumah sakit di NTT yang ia buat bisa melakukan intervensi jantung dan stroke. Satunya lagi di Kupang, di pulau Timor.

Tentu ada juga kritik. Mengapa RS itu dibangun di ujung jauh pulau Flores. Mengapa tidak di Ende atau Mataloko. Agar penduduk Flores Timur yang padat bisa memanfaatkannya dengan mudah. Orang Maumere misalnya, perlu waktu 10 jam untuk sampai RS Komodo. Jalannya berliku tidak habis-habisnya. Lewat Ende, Mataloko, Bajawa, dan Ruteng. Ketika menelusuri jalan itu, dulu, saya langsung menyebutnya sebagai jalan kelok seribu.

Tapi tetap harus disyukuri. Tetap akan lebih terjangkau daripada harus naik pesawat terbang ke Surabaya atau ke Kupang.rajamedia

Komentar:
BERITA LAINNYA
Disway: Tawaduk Thinking
Tawaduk Thinking
Sabtu, 09 November 2024
Dahlan Iskan ketika mengunjungi KJRI San Fransisco dan pulang menaiki taksi tanpa pengemudi, Waymo.--
Taksi Kemudi
Jumat, 08 November 2024
Mel (kacamata hitam di foto kanan) saat diwawancarai wartawati LA Times. [Disway]
Bismilah Karnaval
Kamis, 07 November 2024
George Anwar dan Dahlan Iskan didampingi oleh Ari Sufiati serta Nico. [Disway
Anwar Berkeley
Rabu, 06 November 2024
Disway, Ari Dian, Silicon Valley, UNAIR
Ari Dian
Selasa, 05 November 2024
Ilustrasi para karyawan Sritex berdatangan di pabrik.-Dokumentasi Sritex. [Foto: Dokumentasi Sritex/RMN]
Gunung Sritex
Senin, 04 November 2024