Banten

Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Keamanan

Nasional

Olahraga

Dunia

Opini

Galeri

Gaya Hidup

Budaya

Pendidikan

Kesehatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Nusantara Indonesia

Oleh: Dahlan Iskan
Minggu, 21 Januari 2024 | 08:00 WIB
Dahlan Iskan. -
Dahlan Iskan. -

RMBanten.com - Disway - SETELAH lelah bersengketa muncullah ide baru. "Silakan Gereja Bethany Indonesia jalan terus. Tapi izinkan kami mendirikan sinode Gereja Bethany Nusantara," ujar Pendeta Samuel Kesuma.

Samuel adalah ketua Sinode Gereja Bethany Indonesia kubu almarhum Pendeta Leonard Limato. Tapi dirjen Agama Kristen di Kementerian Agama masih mendukung ketua Sinode Bethany Indonesia yang diketuai Pendeta Aswin.

Di lapangan, keduanya jalan sendiri-sendiri. Samuel membawahkan 140 lebih gereja. Yang di bawah Aswin 45 gereja. Kelihatannya tidak mungkin bersatu lagi.

Samuel sebenarnya sempat lega ketika Aswin memutuskan membawa 45 gerejanya masuk sinode lain. Yakni Sinode GSKI. Yakni sinode Gereja Suara Kebenaran Injil yang berpusat di Solo. Waktu itu Aswin mengatakan merasa cocok gabung ke Sinode GSKI daripada bertengkar tidak habis-habisnya di Bethany.

Aswin adalah putra pendiri Bethany Indonesia, Pendeta Alex Abraham. Berpusat di Surabaya. Gerejanya yang besar dan anggun berdiri di Nginden, sebelah timur Wonokromo.

Di hari tuanya, Alex disingkirkan oleh putranya itu. Juga diadukan ke polisi. Alex tersisih. Gereja yang kaya raya itu sepenuhnya di bawah kendali Aswin.

Tidak sepenuhnya. Pendeta Leonard tidak setuju Bethany diwariskan ke Aswin. Pergantian kepemimpinan harus lewat Sidang Raya Sinode. Maka diadakanlah sidang itu. Leonard terpilih. Terjadilah saling lapor polisi. Leonard jadi tersangka. Alex juga jadi tersangka.

Alex pun meninggal dunia. Tak lama kemudian, di tengah Covid-19, Leonard juga meninggal dunia. Media melaporkan Aswin tidak hadir di rumah duka maupun di pemakaman sang ayah saat itu.

Sebenarnya Pendeta Leonard ingin mengubah pengurus Yayasan Bethany. Itu sesuai dengan putusan pengadilan. Yakni putusan perdamaian antara dirinya dengan Alex. Tapi perubahan itu tidak pernah bisa dilaksanakan. Setiap kali putusan pengadilan itu akan dilaksanakan selalu dihalangi.

"Ada Sambo di baliknya," ujar seorang tokoh senior Bethany.

Tapi setelah Sambo tidak ada lagi, pendeta Leonard juga sudah tidak ada. Pendeta Samuel, yang menggantikan Leonard, pilih cari penyelesaian yang berbeda. Yakni pisah saja. Biarkan Aswin memimpin Bethany Indonesia. Ia mengusulkan lembaga baru: Gereja Bethany Nusantara.

"Kebetulan ibu kota negara kan Nusantara," ujar Samuel.

Rasanya ide Samuel itu yang paling masuk akal. Sengketa di Bethany telah terlalu berlarut-larut. Sampai membawa nama kurang baik bagi gereja.

Menteri Agama, cq dirjen agama Kristen, rasanya perlu mengakomodasikan keinginan itu. Lalu biarkan gereja menyelesaikan sengketanya sendiri.

Tiap-tiap gereja bisa menentukan pilihan: siapa yang mau di bawah Indonesia dan siapa yang mau di bawah Nusantara. Toh jumlah gerejanya cukup banyak. Sudah memenuhi syarat untuk mendirikan satu sinode sendiri.

Memang ada juga keinginan untuk memperketat persyaratan mendirikan sinode. Saat ini sudah ada 95 sinode. Kecenderungannya akan bertambah terus. Setiap terjadi perselisihan di dalam satu sinode terlalu mudah untuk bersikap lebih baik pisah.

Bikin sinode sendiri. Daripada bertengkar terus.

Kepada teman-teman aktivis Islam saya pernah menjelaskan: banyaknya gereja baru jangan otomatis dinilai sebagai upaya Kristenisasi. Secara bercanda saya mengatakan ''mereka itu kalau bertengkar pilih memisahkan diri, lalu bikin gereja baru".

Tapi khusus Bethany kelihatannya tidak ada jalan lain. Biarlah ada dua sinode Bethany: Indonesia dan Nusantara.

Dengan demikian tidak ada lagi gereja yang terombang-ambing. Misalnya 15 gereja di Kaltara. Mereka Bethany tapi tidak mau di bawah Aswin. Pemda di sana hanya tahu Bethany Indonesia-nya Aswin. "Jemaat kami 15.000 di 15 gereja itu. Mereka memerlukan kepastian," ujar Samuel.

Kalau saja tidak bertengkar, sinode Bethany sudah termasuk sinode besar. Memang belum masuk 10 besar di Indonesia, tapi terkenal kaya rayanya.

Meski jumlah sinode terus bertambah tetaplah sinode terbesar adalah HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) di Sumut. Lalu Gereja Bethel Indonesia (GBI). Bethany itu bisa dianggap sempalan dari GBI.

GEMIM di Sulut dan GPM di Maluku adalah nomor berikutnya. Lalu Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB).

Banyak juga sinode berdasarkan daerah. Misalnya ada sinode Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW). Masih juga banyak gereja yang tidak bernaung di bawah satu sinode.

Gaya bertengkar di gereja itu macam-macam. Tapi penyelesaiannya sering sangat sederhana: nggak usah bertengkar, bikin gereja sendiri saja.rajamedia

Komentar:
BERITA LAINNYA
Pengguntingan pita sebagai peresmian Gedung Labtek baru ITB oleh Datuk Low Tuck.-- [Disway]
Datuk ITB
Jumat, 22 November 2024
Foto-foto Wahyu Kokkang saat merawat ibunda yang ada di bukunya. [Disway]
Kokkang Ibunda
Kamis, 21 November 2024
Bersama Ign Harjito (jaket hitam). [Disway]
Bergodo Kebogiro
Rabu, 20 November 2024
Ilustrasi perjalanan Dahlan Iskan dari Hartford ke Chicago. [Disway]
Critical Parah
Selasa, 19 November 2024
Prasasti Iqra di Yale University. [Disway]
Tafsir Iqra
Senin, 18 November 2024
ersama para orang tua dan peserta yang mengikuti The World Scholar’s Cup Tournament of Champions. [Disway]
Medali Debat
Minggu, 17 November 2024