Menag Nasaruddin: Lebih Baik Aktif Beragama daripada Aktif Membohong!

RMBANTEN.COM - Jambi, Kemenag – Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, kembali menggaungkan pentingnya pendekatan ramah dan humanis dalam kehidupan beragama di Indonesia.
Hal ini ia sampaikan saat memberikan pembinaan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenag Jambi di Asrama Haji Jambi, Minggu (29/6/2025).
“Lebih baik orang itu aktif beragama, daripada kebalikan agama yang dilakukan. Karena kalau kebalikan agama yang dilakukan, ya membohong, garong, dan segala macam,” tegas Menag Nasaruddin, disambut tawa kecil para hadirin.
“Mana yang lebih baik? Ya lebih baik kita pelihara orang yang aktif pergi beribadah," sambungnya.
Tolak Sentimen Agama, Warisi Sikap Rasulullah
Pada kesempatan tersebut, Menag juga melantik pengurus IPIM (Ittihadul Persaudaraan Imam Masjid), mengukuhkan pemuda dan perempuan lintas agama, serta menyaksikan deklarasi kerukunan tokoh lintas agama Provinsi Jambi.
Ia mengingatkan agar umat beragama tidak saling curiga dan membenci karena perbedaan keyakinan.
“Jangan membenci agama, jangan membenci orang beragama, dan jangan sentimen terhadap umat beragama,” ujarnya serius.
Menag bahkan mencontohkan inklusivitas Rasulullah SAW, yang pernah mempersilakan sekelompok pemuka agama lain, termasuk Kristen Ortodoks dan Zoroaster, beribadah di Masjid Nabawi.
Agama Bukan Sumber Masalah, Tapi Solusi Sosial
Menag Nasaruddin menegaskan bahwa agama adalah solusi, bukan sumber konflik. Ia menyebut, jika semua umat benar-benar menjalankan ajaran agamanya, tidak akan ada kejahatan.
“Semua agama melarang pembunuhan, pencurian, penculikan. Tidak ada agama yang membenarkan itu. Kalau umat taat, kejahatan akan turun drastis,” ungkapnya.
Imam Masjid Harus Tangguh, Bukan Hanya Pintar Mengaji
Dalam sesi pembinaan, Menag juga mengingatkan peran besar imam masjid dalam masyarakat.
“Kata ‘imam’ itu akar katanya bermakna kasih sayang dan visi masa depan. Jadi imam bukan hanya pintar baca Al-Qur’an, tapi juga tokoh masyarakat dengan wibawa dan akhlak,” tegasnya.
Ia mendorong pengurus masjid untuk menghidupkan kembali fungsi strategis masjid, seperti di zaman Nabi Muhammad SAW.
“Masjid Nabi itu bukan hanya tempat salat. Itu sekretariat negara, rumah sakit, sekolah, balai pertemuan, tempat seni dan keterampilan. Itulah masjid yang hidup,” jelasnya.
Tanam Pohon Bodhi, Simbol Toleransi Lintas Iman
Menag Nasaruddin juga melakukan penanaman Pohon Bodhi, simbol penting dalam ajaran Buddha, sebagai simbol komitmen kerukunan dan harmoni antarumat beragama.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut: Gubernur Jambi Al Haris, Staf Khusus Menag Ismail Cawidu, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Muhammad Zain, dan Kakanwil Kemenag Jambi beserta jajaran.
Sumber: Kemenag RI
Pulitik Jero 5 hari yang lalu

Pulitik Jero | 4 hari yang lalu
Mancanagara | 6 hari yang lalu
Pulitik Jero | 4 hari yang lalu
Warta Banten | 5 hari yang lalu
Pulitik Jero | 6 hari yang lalu
Warta Banten | 3 hari yang lalu
Parlemen | 6 hari yang lalu
Warta Banten | 6 hari yang lalu
Ékobis | 4 hari yang lalu