Banten

Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Keamanan

Nasional

Olahraga

Dunia

Opini

Galeri

Gaya Hidup

Budaya

Pendidikan

Kesehatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

PILKADA SERENTAK 2024

Komisi II Bongkar Dilema ASN di Pilkada: Lurus Karir Terancam, Langgar Netralitas Aman!

Laporan: Raja Media Network
Kamis, 21 November 2024 | 08:19 WIB
Ilustrasi netralitsa Penjabat Kepala Daerah dan ASN. [Foto: Repro/RMN]
Ilustrasi netralitsa Penjabat Kepala Daerah dan ASN. [Foto: Repro/RMN]

RMBANTEN.COM - Parlemen Jakarta -  Netralitas Penjabat (Pj) dan Aparatur Sipil Negara (ASN) sering menjadi sorotan publik, terutama dalam gelaran Pilkada Serentak yang prosesnya sedang berlangsung.

 

Menurut Ketua Komisi II DPR RI Rifqinizamy Karsayuda dinamika pertemuan antara Komisi II DPR RI dengan Penjabat (Pj) Gubernur, Bupati dan Wali Kota belakangan ini cukup intensif salah satunya menyoroti netralitas.


Pernyataan itu disampaikan Rifqinizamy Karsayuda saat memimpin Rapat Kerja Komisi II dengan Mendagri dan Rapat Dengar Pendapat dengan Pj Gubernur Bali, Pj Gubernur NTT dan Pj Gubernur NTB serta Pj Bupati/Walikota se-Provinsi Bali, NTT dan NTB dengan agenda membahas persiapan dan kesiapan Pilkada Serentak Tahun 2024, yang digelar di Ruang Rapat Komisi II, Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (20/11).

 Ketua Komisi II DPR RI Rifqinizamy Karsayuda --

 

"Yang begini-begini kan menurut pandangan saya kan soal standar etik yang harus kita lakukan. Saya selalu memberikan ruang ke Penjabat (Pj.) Bupati, Wali Kota atau bahkan Gubernur yang menimbulkan sedikit adanya kebisingan di Komisi II DPR RI akibat masukan kritik dan seterusnya oleh masyarakat yang disuarakan melalui kami Anggota DPR RI,” ujar Rifqinizamy.

 

Rifqinizamy mengaku merasa miris adalah karena banyaknya temuan aktor lokal yang terpaksa harus terlibat dalam Pilkada Serentak 2024 termasuk ASN di daerah.


Para ASN tersebut, kata Rifqi, harus menunjukkan eksistensinya demi mempertahankan karir dan posisinya. Terlebih, jika ada petahana di wilayah tersebut, sehingga menjadi rahasia umum soal netralitas ASN.

 

“Secara normatif, Pak Pj Gubernur, mereka (ASN) dituntut netral. Di sisi yang lain kalau tidak ikut ikutan, karir terancam. Ini kan satu dilema yang kita hadapi dimanapun di republik ini," ujarnya.

 

"Dan Bapak sekarang membawahi teman-teman dengan nasib seperti ini. Mau tiap pagi apel bapak bilang netral, siang netral, sore netral, (tapi) malam khilaf. Ini situasi yang sama-sama kita ketahui bersama,” ujar Rifqi menyindir halus.
 

Komisi II DPR RI, kata Rifqi akan mencari formula terbaik dengan Pemerintahan baru ini di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto agar persoalan netralitas ASN ini tidak terus berulang

 

"Komisi II DPR RI tahun depan akan merevisi UU ASN, kita cari formula. Salah satunya mungkin Eselon 2, (Eselon) 1 akan kita tarik semua jadi ASN Pusat. Jadi, Bapak-Bapak ini yang orang Bali ini bisalah jadi Sekda di Kalsel, yang Kalsel bisa jadi Kadis di NTT," ujarnya.


"Kalau yang tidak siap, ya sudah usul saja pensiun dini. Maka akan terjadi refreshment birokrasi, yang gak siap akan minggir dengan sistem merit yang merata secara nasional,” pungkasnya.rajamedia

Komentar: