Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Kepentingan Umum

Oleh: Dahlan Iskan
Rabu, 28 Februari 2024 | 05:07 WIB
Foto: Disway
Foto: Disway

RMBANTEN.COM - Disway - DUA capres didukung oleh pemilik media yang begitu besar. Dua-duanya gagal masuk putaran dua. Satu capres lagi tidak didukung pemilik media: perolehan suaranya mengejutkan, 60 persen.

Walhasil, media sebagai kekuatan besar sudah jadi ''omon koson'' –jiplak istilah populer di debat capres. 

Semua orang kini punya medianya sendiri-sendiri. Independen. Hilanglah adagium lama: siapa menguasai media ia/dia menguasai dunia. Omon koson

Hilang juga kebanggaan lama: mendirikan pers sebagai alat perjuangan. Matilah sudah: pers perjuangan. pers perjuangan juga omon koson.

Berjuang untuk ''membela kepentingan umum'' sudah lewat. ''kepentingan umum'' sudah kalah oleh ''kepentingan diri sendiri''. Doktrin ''what it mean to us'' sudah kalah dengan ''what it mean to me''.

Mulai hilangnya makna ''what it mean to us'' sekaligus berarti hilangnya prinsip gotong royong dalam budaya lama kita.

Pahit sekali untuk mengatakan ini: kita sudah kehilangan ajaran gotong royong. Ada yang sudah mengakui kenyataan itu. Ada yang masih mengucapkannya di pidato-pidato. Bahkan masih ada yang  mengharapkan gotong royong digalakkan lagi: demi melestarikan warisan leluhur yang luhur.

Misi media untuk kepentingan umum sudah benar-benar berakhir. Media hanyalah untuk kepentingan pemilik media. Dulu pun begitu: tapi tidak semutlak sekarang.

''Kepentingan umum'' jadi barang langka. Ia telah digantikan oleh ''kepentingan diri sendiri''.

Tentu itu sesuai dengan naluri manusia, salah satunya, adalah serakah. Naluri yang lain: mementingkan diri sendiri. 

Yang masih memberikan harapan adalah: manusia juga punya naluri untuk mendapatkan kehangatan, pengakuan, dan cinta dari orang lain. 

Hanya dengan bersikap baik, sopan, dan produktif maka orang bisa mendapatkan kehangatan, pengakuan, dan cinta dari orang lain itu.

Gotong royong hilang, tapi orang masih tetap perlu orang lain.rajamedia

Komentar:
BERITA LAINNYA
Rosan Roeslani sebut semua perusahaan BUMN masuk ke Danantara. -- Foto: BPMI Setpres --
Danantara Kubur
Rabu, 26 Februari 2025
--
Miskin Bermartabat
Selasa, 25 Februari 2025
Dahlan Iskan di depan Ethiopian Airlines.--
Hijrah Tigray
Senin, 24 Februari 2025
Foto: Disway
Solek Cleopatra
Sabtu, 22 Februari 2025
Foto ilustrasi: Disway
Sesal Kabur
Jumat, 21 Februari 2025
Dahlan Iskan umroh bersama istri Nafsiah Sabri (dua dari kanan) serta rombongan Inul Daratista (paling kanan).- Disway-
Juara Inul
Kamis, 20 Februari 2025