Banten

Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Keamanan

Nasional

Olahraga

Dunia

Opini

Galeri

Gaya Hidup

Budaya

Pendidikan

Kesehatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Hidayat Nur Wahid: Rencana Relokasi Warga Gaza oleh Trump 'Kedok' Pembersihan Etnis!

Laporan: Raja Media Network
Rabu, 29 Januari 2025 | 14:38 WIB
Aggota DPR RI dari Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid. [Foto: Repro/RMN]
Aggota DPR RI dari Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid. [Foto: Repro/RMN]

RMBANTEN.COM - Parlemen, Jakarta - Rencana  Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk merelokasi warga Gaza ke negara-negara tetangga seperti Mesir dan Yordania ditolak keras Anggota DPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW). 
 

HNW berpandangan, usulan ini bukan hanya strategi untuk memperkuat penjajahan Israel, tetapi juga bentuk nyata dari pembersihan etnis (ethnic cleansing) yang harus ditolak oleh semua pihak yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan perdamaian.
 

"Usulan merelokasi warga Gaza bukan sekadar wacana tim transisi Trump, melainkan sikap resmi yang ia nyatakan secara terbuka. Trump bahkan mengaku telah berkomunikasi langsung dengan Presiden Mesir dan Raja Yordania terkait rencana ini, meski akhirnya ditolak oleh kedua pemimpin tersebut," ujar HNW dalam keterangan tertulis kepada Parlementaria, Selasa (28/1/2025).
 

Dukungan Internasional terhadap Penolakan Relokasi
 

HNW mengapresiasi sikap Presiden Mesir dan Raja Yordania yang dengan tegas menolak usulan relokasi tersebut. Sikap mereka juga sejalan dengan penolakan dari Universitas Al Azhar, Liga Arab, serta negara-negara Eropa seperti Inggris dan Jerman.
 

"Relokasi ini bukan solusi untuk menghadirkan keadilan dan perdamaian bagi Palestina. Justru, ini hanyalah dalih untuk mempermudah Israel melakukan pendudukan dan melanggengkan penjajahan terhadap Gaza," tegas politisi Fraksi PKS ini.
 

Senada dengan HNW, Senator AS Bernie Sanders juga menyebut rencana Trump sebagai bentuk pembersihan etnis dan kejahatan perang. HNW menambahkan, secara definisi, pembersihan etnis adalah upaya menciptakan wilayah yang homogen secara etnis dengan cara deportasi atau pemindahan paksa kelompok tertentu.
 

"Apa yang diusulkan Trump jelas merupakan bentuk ethnic cleansing, meskipun dikemas dengan istilah relokasi," ujar Wakil Ketua MPR RI tersebut.
 

Trump Harusnya Fokus Menekan Israel
 

Daripada mengajukan solusi yang justru memperparah konflik, HNW menilai Trump seharusnya menggunakan pengaruhnya untuk mendesak Israel mematuhi gencatan senjata dan menghentikan agresinya di Gaza.
 

"Jika Trump benar-benar ingin menciptakan perdamaian, lebih baik dia mendesak Israel untuk menghentikan genosida di Gaza, bukan malah memindahkan rakyat Palestina dari tanah mereka sendiri," kata HNW.
 

Ia bahkan menyindir Trump dengan menyarankan alternatif lain yang lebih adil. "Jika Trump merasa perlu merelokasi suatu kelompok, kenapa bukan warga Israel yang dipindahkan ke AS, yang memiliki wilayah luas dan cukup sumber daya?" ujarnya.
 

HNW juga menyoroti beban finansial yang ditanggung warga AS akibat dukungan besar terhadap Israel. Sejak 7 Oktober 2023, AS telah menggelontorkan 356,7 triliun dolar AS untuk Israel, sementara banyak wilayah di AS sendiri, seperti California, masih membutuhkan pemulihan akibat bencana kebakaran.
 

Dorongan Indonesia untuk Menolak Relokasi Gaza
 

Lebih lanjut, HNW mendorong Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk lebih aktif dalam diplomasi internasional guna menolak rencana Trump.
 

"Presiden Prabowo, yang baru saja bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, harus semakin aktif menggalang dukungan dari negara-negara OKI, Liga Arab, dan PBB untuk menolak keras usulan Trump," tegasnya.
 

Menurutnya, langkah ini sangat penting, mengingat nama Indonesia sempat disebut dalam wacana relokasi warga Gaza.
 

"Kita harus memastikan bahwa semua butir gencatan senjata dihormati, bukan justru membiarkan penjajahan Israel semakin meluas dengan dalih relokasi," pungkas HNW.
 

Dengan semakin banyaknya suara penolakan dari berbagai negara dan organisasi internasional, usulan relokasi warga Gaza oleh Trump semakin dipertanyakan kredibilitasnya. Sementara itu, dunia terus mendesak solusi yang lebih adil dan manusiawi untuk mengakhiri krisis di Palestina.rajamedia

Komentar: