Banten

Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Keamanan

Nasional

Olahraga

Dunia

Opini

Galeri

Gaya Hidup

Budaya

Pendidikan

Kesehatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Ganjar Bintang Video Azan di TV, PKB: Politisasi Agama, Bayangkan Bintangnya Anies!

Laporan: Raja Media Network
Sabtu, 09 September 2023 | 21:01 WIB
Potongan video adzan yang didalamnya ada Bacapres Ganjar Pranowo. (Foto: Repro)
Potongan video adzan yang didalamnya ada Bacapres Ganjar Pranowo. (Foto: Repro)

RMBanten.com -  Politik - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merupakan salah satu partai yang konsisten menggaungkan penolakan terhadap politisasi agama maupun politik identitas.

Namun baru-baru ini, jargon itu seakan lennyap tatkala bakal calon presiden (Bacapres) dari PDIP Ganjar Pranowo menjadi bintang video azan Magrib di stasiun televisi swasta RCTI dan MNC TV.

Video itu ditayangkan diduga setelah masa jabatan Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah habis pada 5 September lalu.

Atas langkah itu, politikus PKB Umar Hasibuan memprotes manuver Ganjar tersebut. Ia mengira cara itu merupakan bagian dari politisasi agama.

"Kalau den Ganjar jadi bintang video di azan Maghrib apa ini bukan politik bawa agama?” ujarnya via akun Twitter @Umar_Hasibuan__, dikutip Sabtu (9/9).

Pria yang karib disapa Gus Umar itu lantas berandai-andai bila sosok dalam video itu adalah Anies Baswedan.

Ia menduga bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) itu bakal dituduh melakukan politik identitas.

"Kebayang gak kalau Anies Baswedan yang jadi aktor di azan Maghrib Metro TV. Pasti serangan anies bawa-bawa politisasi agama/politik identitas membahana di antero negeri ini,” kata dia.

Terkait penayangan video azan yang dibintangi Ganjar, Gus Umar mendesak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengambil tindakan.

"Ayo Bawaslu mana suara kalian? Koq diam saja?” tambahnya.

Bukan politisasi agama

Bagi Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto kemunculan bakal calon presiden Ganjar Pranowo dalam video adzan bukan merupakan politik identitas.

"Bukan (politik identitas), karena dari sisi Pak Ganjar Pranowo merupakan sosok yang religius, religiusitasnya tidak dibuat-buat,” kata Hasto di Jakarta, Sabtu (9/9).

Hasto menilai ajakan Ganjar kepada masyarakat untuk taat beribadah, merupakan hal yang positif. Untuk itu, dia meminta tampilan spiritualitas sebagai bangsa tak langsung dikaitkan dengan politik identitas.

"Kalau untuk mengajak masyarakat dengan senyum, untuk berdoa bersama untuk menjalankan shalat lima waktu, itu merupakan hal yang positif," ujarnya.

"Bagi umat Kristen mengajak ke gereja, bagi umat Hindu di pura, itu merupakan sesuatu yang bagus. Karena itu jangan menampilkan identitas yang menunjukkan spritualitas sebagai bangsa, lalu kemudian dikatakan politik identitas," ujar Hasto.

Ia menegaskan bahwa politisasi identitas justru merupakan politik yang tidak mencerdaskan bangsa. Selain itu, Hasto menilai sosok religiusitas Ganjar tidak perlu diragukan, karena terlihat dari pribadinya yang rajin beribadah dan santun.

Selain itu, menurut dia, religiusitas juga terlihat dari keluarga Ganjar dan istrinya Siti Atiqah yang berasal kalangan pesantren.

"Ganjar dan istrinya, Siti Atiqah, menampilkan kehidupan spritualitas yang mencerminkan sebagai manusia yang bertaqwa kepada Tuhan, bukan sesuatu yang dibuat-buat. Sosok Ganjar yang rajin beribadah, baik, santun, merakyat, itu tidak dibuat-buat. Itu sesuatu original, keluar dari Pak Ganjar Pranowo,” pungkasnya.rajamedia

Komentar: