Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Dibuka Gubernur Lemhannas, Ditutup Ketua Dewan Pers: Munas II PJS Panaskan Palu!

Laporan: Tim Redaksi
Jumat, 18 Juli 2025 | 10:06 WIB
Munas PJS ke II dan seminar Nasional di Kota Palu dibuka Gubernur Lemhannas Dr. H. Tb. Ace Hasan Syadzily dan ditutup Ketua Dewan Pers Prof. Dr. Komaruddin Hidayat. - Foto: Repro -
Munas PJS ke II dan seminar Nasional di Kota Palu dibuka Gubernur Lemhannas Dr. H. Tb. Ace Hasan Syadzily dan ditutup Ketua Dewan Pers Prof. Dr. Komaruddin Hidayat. - Foto: Repro -

RMBANTEN.COM - Palu — Munas II Pro Jurnalismedia Siber (PJS) yang berlangsung tiga hari penuh panas-panasan akhirnya resmi ditutup, Selasa (15/7), langsung oleh Ketua Dewan Pers, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat. 
 

Penutupan dilakukan virtual dari Jakarta, tapi pesan-pesan tajamnya menggelegar sampai ke Palu, Sulawesi Tengah.
 

Acara akbar bertema “Memperkuat Konsolidasi Pers Siber untuk Demokrasi dan Pembangunan Daerah Menuju PJS sebagai Konstituen Dewan Pers” ini bukan cuma seremoni. Selama tiga hari (13–15 Juli), Kota Palu jadi saksi lahirnya semangat baru pers siber. 
 

Gubernur Lemhannas RI, Dr. H. Tb. Ace Hasan Syadzily alias Kang Ace, bahkan buka acara langsung dari layar kaca.

Kang Ace: Jangan Mau Dibodohi Post-Truth!
 

Kang Ace tak tanggung-tanggung. Di hadapan para jurnalis siber, ia menegaskan peran krusial media sebagai benteng terakhir melawan tsunami hoaks.
 

“Dunia sudah nggak ada kutub tunggal lagi. Ini zaman benturan kepentingan global. Media jangan cuma jadi tukang viral, tapi harus jaga ketahanan bangsa!” semprot Kang Ace.
 

Di era post-truth, lanjut dia, yang sering viral justru emosi ketimbang fakta. 

 

“PJS harus hadir sebagai pendingin, penjernih. Bukan malah jadi bensin di tengah api disinformasi,” sentilnya.
 

Komaruddin Hidayat: Jangan Kejar Klik, Lupa Etik
 

Ketua Dewan Pers, Prof. Komaruddin, juga bicara blak-blakan saat menutup Munas II. Ia mewanti-wanti, jangan sampai jurnalis jadi korban disrupsi informasi.

“Bukan zamannya lagi kecepatan mengalahkan akurasi. Jurnalis PJS harus kuasai konteks, bukan cuma headline bombastis!” tegas Komaruddin.
 

Komaruddin pun mengingatkan marwah pers harus dijaga. 

 

“Merdeka iya, independen iya, tapi jangan jadi corong siapa-siapa. Pegang kode etik, jaga kepentingan bangsa,” ucapnya lantang.
 

Mahmud Marhaba: PJS Siap Tancap Gas!
 

Ketua Umum DPP PJS, Mahmud Marhaba, menyatakan siap gaspol membawa PJS jadi garda depan demokrasi digital. Tak sekadar ramai di medsos, tapi juga berkontribusi membangun daerah.
 

“PJS bakal jadi konstituen Dewan Pers, memperkuat profesionalisme jurnalis siber dan pastinya ikut ngawal demokrasi,” ujar Mahmud berapi-api.
 

Palu Jadi Magnet Sinergi Nasional
 

Tak cuma pidato, Munas II PJS juga jadi ajang silaturahmi elite nasional. Hadir pula Dirjen IKFT Kemenperin, Direktur Kompol Kemkominfo, Forkopimda Sulteng, sampai tokoh-tokoh pers nasional. 
 

Seminar Nasionalnya sukses menggulirkan rekomendasi strategis: pers siber harus makin kuat, makin profesional, makin berani mengawal demokrasi!rajamedia

Komentar: