Banten

Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Keamanan

Nasional

Olahraga

Dunia

Opini

Galeri

Gaya Hidup

Budaya

Pendidikan

Kesehatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Bapak Gede Al Muktabar Terima 1500 Masyarakat Adat Baduy di Tradisi Seba

Laporan: Raja Media Network
Minggu, 19 Mei 2024 | 11:55 WIB
Bapa Gede Al Muktabar menerima Laksa dari perwakilan Seba Baduy. (Foto: Biro ADPIM dan Protokol)
Bapa Gede Al Muktabar menerima Laksa dari perwakilan Seba Baduy. (Foto: Biro ADPIM dan Protokol)

RMBANTEN.COM - Serang -  Sebanyak 1500 Masyarakat Adat Baduy mengikuti tradisi Seba di Gedung Negara Provinsi Banten Jl Brigjen KH Tb Syam’un No.5 Kota Serang, Sabtu (18/4) malam.

 

Pj Gubernur Banten Al Muktabar sebagai Bapak Gede Masyarakat Adat Baduy dalam acara Seba itu titip tumbuh kembang anak-anak Masyarakat Adat Baduy agar dijaga tidak terkena stunting.

"Saya menitipkan anak-anak jangan sampai terkena stunting. Bila perlu dukungan, Pemerintah Provinsi Banten siap hadir,” ucapnya.

Al Muktabar juga berpesan agar para generasi muda dibina dan diberikan kesempatan untuk tampil ke depan.

Dalam kesempatan itu, diterimanya bawaan laksa oleh Bapak Gede Al Muktabar sebagai simbol penerimaan terhadap Masyarakat Adat Baduy yang melakukan Seba Kecil. Sebaliknya, Al Muktabar memberikan bingkisan kepada Masyarakat Adat Baduy.

"Semoga para puun, para jaro, dan warga Masyarakat Adat Baduy diberikan kesehatan. Dalam kehidupan gemah ripah loh jinawi,” ungkapnya.

Dikatakan Al Muktabar, Seba sebagai bagian yang diyakini dalam tatanan kehidupan sehari-hari Masyarakat Adat Baduy. Masyarakat dari lima desa hadir melaksanakan Seba. Menjadi salah satu modal dasar pembangunan.

"Menandakan terjadi harmoni yang baik di Masyarakat Adat Baduy. Hasil-hasil Bumi yang disampaikan sebagai simbol kesejahteraan Masyarakat Adat Baduy,”kata Al Muktabar.

Al Muktabar mengapresiasi Masyarakat Adat Baduy yang berhasil dalam merawat dan menjalin harmoni dengan alam dan masyarakat.

"Apresiasi kepada Masyarakat Adat Baduy yang damai aman tenteram. Stabilitas terjaga dengan baik. Terima kasih atas kebersamaan kita dalam situasi aman dan damai,” ucapnya.

Al Muktabar juga mempersilahkan Masyarakat Adat Baduy untuk memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan. Termasuk menikmati Wayang Golek oleh dalang Mursidi Ajen dengan lakon Astrajingga Jadi Raja.

Sementara, Kepala Desa Kanekes Saija yang merupakan Jaro Pemerintah Masyarakat Adat Baduy mengatakan Seba tahun ini sebanyak 1500 Masyarakat Adat Baduy datang dari Kanekes.

"Mohon maaf bila ada kata-kata dari masyarakat kami yang kurang berkenan. Mohon doanya semoga masyarakat selamat,” pungkasnya.

Dalam laporannya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Tabrani mengatakan, Seba Baduy selalu meninggalkan kesan dan cerita berbeda.

"Pelaksanaan Seba Baduy tidak selalu sama karena Masyarakat Adat Baduy punya kalender sendiri. Juga menunggu petunjuk sesuai tatanan adat dari leluhurnya,” jelasnya.

Sebagai informasi Seba Gede dan Seba Alit ditentukan sendiri oleh Masyarakat Adat Baduy yang ditandai dengan bawaannya.

Pada Seba Gede, Masyarakat Adat Baduy membawa bawaan laksa, hasil bumi, dan peralatan dapur. Sedangkan pada Seba Alit, Masyarakat Adat Baduy tidak membawa peralatan dapur.

Sumber: bantenprov.go.idrajamedia

Komentar: