Banten

Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Keamanan

Nasional

Olahraga

Dunia

Opini

Galeri

Gaya Hidup

Budaya

Pendidikan

Kesehatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Banyak Petugas KPPS Meninggal! Perludem Dorong Evaluasi Desain Pemilu Serentak

Laporan: Raja Media Network
Minggu, 18 Februari 2024 | 22:11 WIB
Sejumlah petugas KPPS di TPS 064 di Tangsel tampak istirahat kelelahan saat rekapitulasi suara Pemilu 2024. (Foto: Ist/RMN)
Sejumlah petugas KPPS di TPS 064 di Tangsel tampak istirahat kelelahan saat rekapitulasi suara Pemilu 2024. (Foto: Ist/RMN)

RMBANTEN.COM - Pemilu, Jakarta - Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menyatakan perlu ada evaluasi desain pemilu serentak.

Pernyatan itu disampaikan Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati di Jakarta, Minggu (18/2).

Pernyataan Khoirunnisa itu terkait ribuan kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) dilaporkan sakit setelah proses pemungutan suara Pemilu 2024. Puluhan KPPS juga dikabarkan meninggal dunia.

"Belum siap dengan prosedur dan tata kelolanya yang terdampak petugas di lapangan,” ujar perempuan yang akrab disapa Ninis.

Menurut Ninis, pemilihan umum (pemilu) lima kotak yakni pemilihan presiden, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi, DPRD Kabupaten/kota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPD) dalam satu hari berdampak pada petugas di lapangan.

Desain pemilu seperti itu, sambung Ninis, sangat kompleks.

"Kita hanya diskusikan sistemnya gimana keserentakan hanya satu hari dan ada dampaknya ke petugas. Memang menghitung (suara) lama. Jadi wajar kalau sampai pagi petugas kelelahan ini memang sangat kompleks. Perlu evaluasi total,” ucapnya.

Indonesia, ujar Ninis, sudah dua kali menyelenggarakan pemilu serentak lima kotak yakni Pemilu 2019 dan Pemilu 2024. Menurutnya perlu dipikirkan lagi desain keserentakan pemilu agar lebih sederhana.

"Kita sudah dua kali pemilu lima kotak kita perlu pikirkan lagi tidak bisa lima kotak begini. Kita pecah-pecah kah nasional dulu baru nanti (pemilu) provinsi,” demikian tutup Ninis melansir laman metrotvnews.com.rajamedia

Komentar: