Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Andra Soni: Cegah Bullying Butuh Komitmen Semua Pihak

Laporan: Iyan Sopian
Jumat, 14 November 2025 | 12:38 WIB
Gubernur Banten Andra Soni - Biro Adpimpro Banten -
Gubernur Banten Andra Soni - Biro Adpimpro Banten -

RMBANTEN.COM - Tangsel, Stop Bullying — Gubernur Banten Andra Soni menegaskan bahwa penanganan kasus perundungan (bullying) di sekolah tidak cukup hanya mengandalkan program yang sudah ada. 
 

Menurutnya, pencegahan yang efektif membutuhkan komitmen bersama dari seluruh unsur pendidikan, mulai dari guru, siswa, orang tua, hingga perangkat sekolah.
 

“Programnya sudah ada, tetapi komitmen guru, murid, dan orang tua harus dibangun bersama agar perundungan tidak terjadi di lingkungan sekolah,” ujar Andra Soni saat ditemui wartawan di Kota Tangerang Selatan, Kamis (13/11/2025).
 

Penguatan Peran Sekolah dan Pembinaan Kepala Sekolah
 

Andra menyampaikan bahwa ia telah menugaskan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten untuk melakukan pembinaan menyeluruh kepada para kepala sekolah. Langkah ini dilakukan guna memperkuat peran Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di setiap satuan pendidikan.
 

“Pembinaan dilakukan untuk memaksimalkan organisasi yang telah dibentuk, khususnya dalam menangani permasalahan bullying di sekolah,” katanya.
 

TPPK, lanjut Andra, memiliki tanggung jawab penting dalam upaya pencegahan dan deteksi dini. Tim tersebut diharapkan memberikan pemahaman berkala kepada peserta didik mengenai bentuk, dampak, dan cara melaporkan tindak perundungan.
 

Pemantauan Melalui Teknologi dan Deteksi Dini
 

Beberapa sekolah di Banten, kata Andra, telah menerapkan langkah pengawasan tambahan seperti pemasangan kamera CCTV di titik-titik rawan. Upaya ini menjadi bagian dari strategi deteksi dini untuk meminimalkan potensi terjadinya perilaku intimidatif antarsiswa.
 

“Sejumlah sekolah sudah membuat mekanisme pengawasan melalui CCTV dan sebagainya di tempat-tempat tertentu,” ujarnya.
 

Perlu Waktu, Perlu Sinergi
 

Andra menyadari bahwa menghapus praktik bullying tidak bisa dilakukan secara instan. Namun ia meyakini bahwa komitmen kolektif dari seluruh pihak akan memperkuat pelaksanaan program anti-perundungan yang sudah berjalan.
 

“Kita harus bersama-sama mengupayakan dan memaksimalkan program anti-bullying,” tegasnya.
 

Dampak Serius pada Anak dan Lingkungan Sekolah
 

Lebih jauh, Andra menekankan bahwa perundungan dapat memberikan dampak serius bagi korban, termasuk gangguan psikologis dan penurunan motivasi belajar. Karena itu, ia menegaskan bahwa sekolah harus menjadi tempat yang aman bagi perkembangan anak.
 

“Ini harus kita sinergikan agar tujuan sekolah didirikan—mendidik, mencerdaskan, dan memastikan anak-anak memperoleh haknya—bisa benar-benar terwujud,” pungkasnya.
 

Sumber: bantenprov.go.idrajamedia

Komentar: