Banten

Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Peristiwa

Keamanan

Nasional

Olahraga

Dunia

Opini

Galeri

Gaya Hidup

Budaya

Pendidikan

Kesehatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

Andi Achmad Dara: Industri Kelapa Sawit Kongkrit Sejahterakan Masyarakat

Laporan: Raja Media Network
Jumat, 25 Agustus 2023 | 06:58 WIB
Diskusi publik penguatan industri kelapa sawit dan pemberdayaan masyarakat. (Foto: Repro)
Diskusi publik penguatan industri kelapa sawit dan pemberdayaan masyarakat. (Foto: Repro)

RMBanten.com - Tangsel - Industri kelapa sawit selama ini sudah kongkrit menyejahterakan masyarakat, baik secara langsung atau tidak langsung terkait dengan kelapa sawit.

Begitu disampaikan Anggota komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Andi Achmad Dara, pada Diskusi Publik “Penguatan Industri Kelapa Sawit dan Pemberdayaan Masyarakat” yang digelar oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dalam rangkaian sosialisasi dan ekspo Sawit Baik Indonesia 2023, di Ciputat, Tangerang Selatan, Sleasa (22/8) .

Menurut Andi Dara, sebagai komoditas ekspor non migas andalan nasional, kelapa sawit telah menyerap tenaga kerja hingga 16 juta lebih dan berhasil menekan angka kemiskinan yang tersebar di ratusan kabupaten/kota di Indonesia.

Turut hadir sebagai narasumber adalah Anwar Sadat (Analis senior BPDPKS), Manseuts Darto (Serikat Petani Kelapa Sawit) dan Iwan Aminudin (Akademisi Agribisnis UIN Jakarta).

Industri kelapa sawit, dikatakan Andi Dara, mengalami kemajuan pesat karena produk sawit bukan hanya menghasilkan minyak goreng, melainkan sudah menjadi bahan baku untuk pembuatan kosmetik, sabun cair, hingga biodiesel.

"Masyarakat sudah banyak memanfaatkan produk sawit seperti sabun yang merupakan produk turunan sawit termasuk sabun cair. Lipstik yang dipakai ibu-ibu dan juga minyak goreng. Biodiesel juga merupakan salah satu produk turunan sawit,” ujarnya.

Sementara Anwar Sadat dari BPDPKS, menyampaikan sosialisasi sawit di Tangerang Selatan merupakan salah satu upaya BPDPKS untuk mengampanyekan persepsi positif terhadap sawit sebagai upaya menghadapi kampanye hitam atau black campaign yang dilakukan oleh pihak-pihak yang menyerang sawit Indonesia.

Sedangkan Mansuetus Darto mengungkapkan pemberdayaan masyarakat khususnya petani sawit menjadi kata kunci dalam pengelolaan industri kelapa sawit ini agar lebih maksimal dampak yang dirasakan oleh masyarakat.

"Tanpa pemberdayaan petani, industri kelapa sawit tidak akan bisa berkembang dengan maksimal dan sesuai target”, ujar Manseutus.

Dalam rangkaian kegiatan Sosialisasi dan Expo Sawit Baik Indonesia 2023 juga ditampilkan berbagai macam contoh produk dari sawit dan turunannya.

Andi Achmad Dara juga menyampaikan bahwa dibutuhkan peran BPDPKS untuk memberikan stimulan kepada petani yang membuka industri kecil kelapa sawit

Selain itu diharapkan adanya kehadiran pemerintah daerah untuk mengetahui koordinat yang disetujui.

"Agar secara efisien dari sisi transportasi dan asal muasal tempat penanaman sawit dapat diolah oleh BPDPKS yang bisa memberikan manfaat kepada masyarakat dengan harga yang relatif murah dan kualitas yang baik," pungkasnya.rajamedia

Komentar: