Warta Banten

Pulitik Jero

Parlemen

Hukum

Ékobis

Peristiwa

Kaamanan

Nagara

Patandang

Mancanagara

Pamenteun

Galeri

Gaya Hirup

Kabudayaan

Pendidikan

Kaséhatan

Calon Dewan

Info haji

Indeks

907 Pelajar Adu Tangguh Main Egrang & Gebug Bantal di Tangerang

Olahraga Tradisional Harus Eksis!

Laporan: CAREP-01
Sabtu, 21 Juni 2025 | 17:16 WIB
Pejabat Pemkab Tangerang berfoto bersama dengan peserta invitasi olahraga tradisional di Alun-alun Tigaraksa, Puspemkab Tangerang, Sabtu (21/6/2025). - Foto: Dok. Pemkab Tangerang -
Pejabat Pemkab Tangerang berfoto bersama dengan peserta invitasi olahraga tradisional di Alun-alun Tigaraksa, Puspemkab Tangerang, Sabtu (21/6/2025). - Foto: Dok. Pemkab Tangerang -

RMBANTEN.COM - Tigaraksa, Rawat Tradisi – Alun-alun Tigaraksa bergemuruh pagi ini, Sabtu (21/6/2025), saat Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid secara resmi membuka Invitasi Olahraga Tradisional tingkat SD/MI, SMP/MTs, dan SMA sederajat se-Kabupaten Tangerang.
 

Acara yang diikuti 907 pelajar dari 34 sekolah ini bukan sekadar lomba, tapi bagian dari misi besar menyelamatkan warisan budaya bangsa dari ancaman kepunahan.
 

“Di tengah gempuran olahraga modern, kita tidak boleh lupa akar kita. Olahraga tradisional ini bukan sekadar permainan, tapi identitas. Harus dijaga, harus eksis!” tegas Bupati Maesyal Rasyid dalam sambutannya.

 

KORMI Harus Hadir di Kecamatan
 

Bupati juga menekankan pentingnya peran KORMI (Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia) untuk memperluas jangkauan pembinaan olahraga tradisional.
 

“Kami mendorong agar KORMI terbentuk hingga tingkat kecamatan. Bukan hanya demi pelestarian, tapi juga demi kebugaran masyarakat,” lanjutnya.
 

10 Cabang, Satu Semangat: Lestarikan Warisan Leluhur!
 

Ketua Umum KORMI Kabupaten Tangerang, Dedi Sutardi, menyebut event ini sebagai benteng budaya yang sekaligus menjadi ajang pencarian bibit unggul olahraga tradisional.
 

“Kita pertandingkan 10 cabang atau Induk Olahraga (Inorga): mulai dari Egrang, Hadang, Lari Balok, Terompah Panjang, Sumpitan, Ketapel, Dagongan, Bola Sundul, Gangsing Putar hingga Gebug Bantal,” ungkap Dedi.

 

Panggung Kolaborasi Pelajar & Budaya
 

Dengan semangat kompetisi dan nilai-nilai kearifan lokal, invitasi ini diharapkan tidak berhenti sebagai agenda tahunan, tapi menjadi gerakan masif pelestarian budaya olahraga nusantara.
 

“Kalau bukan kita yang jaga, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?” seru Dedi, disambut sorak semangat para pelajar peserta invitasi.rajamedia

Komentar: