10 Hari Terakhir: Masih Sempatkah?

RMBANTEN.COM - RAMADAN sudah mau selesai. Secepat itu.
 

Tinggal hitungan hari. Lalu kita kembali ke rutinitas. Kembali ke kebiasaan lama?
 

Di 10 hari terakhir ini, Rasulullah SAW justru semakin intens.
 

Tidurnya berkurang. Ibadahnya bertambah.
 

Tidak ada rapat. Tidak ada seremoni.
 

Bagaimana dengan kita?
 

Pejabat masih sibuk safari Ramadan. Buka puasa di hotel bintang lima. Foto-foto tarawih berjamaah.
 

Bagus? Bagus.
 

Tapi setelah Ramadan, apa ada yang berubah?
 

Harga beras tetap mahal. Korupsi masih ada. Hukum masih tajam ke bawah, tumpul ke atas.
 

Apa yang sebenarnya kita cari di Ramadan?
 

Lailatul Qadar?
 

Rasulullah sudah mengajarkan caranya. Tapi apakah kita benar-benar mencarinya?
 

Atau sekadar ingin terlihat mencarinya?
 

Refleksi untuk Pemimpin
 

Ali bin Abi Thalib pernah berkata:
"Keadilan lebih baik daripada keberanian."
 

Tapi di negeri ini, keberanian lebih sering dipakai untuk menutupi ketidakadilan.
 

Keberanian mengangkat harga BBM.
 

Keberanian menaikkan pajak.
 

Keberanian menambah utang negara.
 

Tapi, untuk menegakkan hukum? Tidak seberani itu.
 

Untuk melawan korupsi? Tidak seberani itu.
 

Padahal Bung Hatta sudah mengingatkan:
"Pemerintahan yang baik adalah yang menyejahterakan rakyatnya."
 

Negeri yang Perlu Ramadan
 

Lihatlah sekitar.
 

Buruh masih turun ke jalan, menuntut upah layak.
Petani masih sulit beli pupuk.
Nelayan masih sulit beli solar.
 

Tapi pejabat bisa plesiran ke luar negeri.
Proyek triliunan bisa cair dalam sekejap.
Kasus hukum masih cemarut.
 

Ramadan datang. Ramadan pergi.
Tapi apakah Ramadan mengubah negeri ini?
 

Sebelum Ramadan Pergi
 

Gus Dur pernah berkata:
"Tidak penting apa agamamu atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak akan pernah tanya apa agamamu."
 

Ramadan harusnya begitu. Bukan sekadar ritual. Tapi perubahan nyata.
 

Bagi kita. Bagi pemimpin kita.
 

Mumpung masih ada waktu.
Mari perbaiki diri. Perbaiki negeri.
 

Sebelum Ramadan benar-benar pergi.